Ni’matullah Kritik Utang Rp1,2 Triliun yang Ditinggalkan Gubernur Sulsel

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Masa jabatan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman sisa menyisakan beberapa hari.

Tepatnya tanggal 5 September, Andi Sudirman tidak lagi menjabat sebagai pimpinan tertinggi di Sulsel.

Saat ini sejumlah Fraksi DPRD Sulsel tengah fokus menyodorkan nama calon kandidat masing-masing, yang mana bakal menjadi PJ Gubernur Sulsel menggantikan Andi Sudirman Sulaiman kurang lebih setahun.

Namun sepertinya PJ Gubernur Sulsel yang akan terpilih kedepannya akan memikul beban yang begitu berat. Pasalnya di masa berakhirnya jabatan gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman akan meninggalkan beban utang sebesar Rp1,2 Triliun.

Wakil ketua DPRD Sulsel Ni'matullah mengatakan siapapun yang akan menjadi PJ Gubernur mereka akan menghadapi pemerintahan yang sedang tidak baik-baik saja.

"Kita memperoleh limpahan utang dari tahun 2022 sebesar 1,2 triliun itulah jumlah utang yang paling besar selama pemerintahan ini ada," ucapnya, Jumat (4/8/2023).

Ullah menjelaskan tingginya utang tersebut akan membebankan pada APBD di tahun 2023, yang mana APBD tersebut terpaksa harus dipakai untuk membayar utang 1,2 triliun.

"Belum lagi kalau kita bicara bahwa ada lagi utang Rp600 miliar untuk utang PEN, jadi sebenarnya ada 1,8 triliun, meskipun 600 miliar itu utang jangka panjang,” bebernya.

Besarnya utang tersebut Ullah mengingatkan bagi PJ Gubernur nantinya untuk mengatahui kondisi keadaan di pemerintahan Gubernur Sulsel bukannya mau masuk surga tapi mau masuk neraka.

"Sangat berat yang akan menanggung APBD kita tahun depan, belum lagi Pileg maupun pilkada yang membutuhkan anggaran besar, itu duitnya darimana?," jelasnya.

Laporan: Ardi Jaho