Makassar Terapkan Teknologi Jepang Atasi Kebocoran Air Bersih

CELEBESMEDIA.ID, Makassar — Pemerintah Kota Makassar terus menunjukkan komitmen dalam meningkatkan efisiensi layanan air bersih, terutama dalam mengatasi kebocoran air, dengan memperkuat kerja sama teknis bersama Pemerintah Kota Kawasaki, Jepang

Kolaborasi ini terwujud dalam proyek Non-Revenue Water (NRW) yang menjadi bagian dari program Makassar – Kawasaki Project Losses atau MAKAPLOS, di bawah naungan Japan International Cooperation Agency (JICA).

Pertemuan lanjutan kerja sama ini digelar di Balai Kota Makassar dan dihadiri langsung oleh Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham, serta delegasi dari Pemerintah Kota Kawasaki yang dipimpin oleh Shiratori Shigeyuki, CEO Public Enterprise Kawasaki Waterworks and Sewerage.

Program MAKAPLOS menekankan peningkatan kapasitas teknis Perumda Air Minum Makassar dalam mendeteksi dan menangani kebocoran air bawah tanah, yang menjadi penyebab utama hilangnya potensi pendapatan dari distribusi air bersih.

"Alhamdulillah, proyek ini berjalan baik berkat dukungan penuh dari Pemerintah Kota Makassar," ujar Shiratori Shigeyuki dalam pertemuan tersebut.

Ia menjelaskan bahwa dalam kurun waktu sejak 2022, proyek ini telah melibatkan pelatihan intensif untuk staf PDAM, pengadaan peralatan survei canggih, dan pengembangan sistem perencanaan pengendalian kebocoran. Enam jenis peralatan telah diserahkan dan digunakan dalam pilot area untuk mendeteksi serta memperbaiki kebocoran secara langsung.

Tak hanya itu, beberapa staf PDAM juga diundang ke Jepang untuk belajar langsung metode deteksi kebocoran yang digunakan di Kota Kawasaki. “Melalui proyek ini, kami tidak hanya membangun kapasitas teknis, tetapi juga menjalin hubungan yang erat antara masyarakat dan pemerintah kedua kota,” tambahnya.

Proyek NRW ini tidak berhenti pada lingkup Kota Makassar saja. Metode dan hasil dari MAKAPLOS dirancang agar dapat direplikasi di wilayah sekitar seperti Maros, Gowa, dan Takalar.

Pelatihan pertama yang digelar MaKaPro bahkan melibatkan peserta dari Perumda Air Minum se-Maminasata, dan dokumentasi pelatihan telah disusun dalam bentuk video pembelajaran sebagai rujukan jangka panjang.

Wali Kota Munafri Arifuddin menekankan pentingnya kesinambungan kerja sama ini. “Kehilangan air adalah persoalan besar bagi PDAM dan masyarakat. Maka program yang berbasis teknologi dan penguatan SDM seperti ini sangat dibutuhkan,” katanya.

Ia mengapresiasi pendekatan tim Jepang yang turut menyusun kolom anggaran dalam perencanaan teknis. Menurutnya, perencanaan yang matang akan membuat implementasi di lapangan lebih terukur dan efektif.

"Kami sangat berterima kasih atas kerja sama ini. Tapi saya berharap, kerja sama antara Makassar dan Kawasaki tidak hanya berhenti pada proyek yang sudah berjalan," ungkapnya.

Munafri juga membuka peluang kerja sama di sektor lain seperti pengelolaan lingkungan, transportasi, hingga pengembangan kota pintar. Ia memastikan bahwa Pemerintah Kota Makassar siap mendampingi setiap tindak lanjut yang diperlukan.

Program NRW melalui MAKAPLOS tak hanya menjadi solusi teknis dalam menangani kebocoran air, tapi juga menjadi model kemitraan internasional yang langsung berdampak pada peningkatan pelayanan publik.

“Harapan kami dengan berakhirnya fase proyek di Oktober 2025, kerja sama Makassar – Kawasaki dapat terus berlanjut dalam format yang lebih luas dan strategis,” tutur Shiratori.

Kolaborasi Makassar-Kawasaki ini diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mengembangkan kerja sama internasional yang fokus pada solusi konkret atas tantangan infrastruktur perkotaan.