Pesan Berantai Almarhum BJ Habibie Donorkan Mata untuk Putra Bungsu Hoaks

Thareq Kemal Habibie - (foto by Kapanlagi)

CELEBESMEDIA.ID, Jakarta - Pihak keluarga almarhum Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie membantah pesan berantai (broadcast) terkait Presiden ke-3 RI mendonorkan matanya untuk putra bungsunya, Thareq Kemal Habibie.

Dilansir CELEBESMEDIA.ID dari Republika.co.id, Putra pertama almarhum BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie mengonfirmasi pesan berantai tersebut hoaks.

"Penyakitnya retina, kalau kornea bukan penyakitnya Thareq, kalau kita pakai bahasa kekinian itu adalah hoaks, tidak mungkin (menyembuhkan kerusakan retina mata dengan cara donor), mungkin dengan cara yang lain, dan itu belum ditemukan," kata Ilham Habibie di Jakarta, Jumat (13/9/2019).

Penyakit yang diderita oleh Thareq Kemal Habibie itu, menurut dia bernama glaukoma yakni penyakit yang merusak bagian retina mata. "Itu tidak bisa digantikan, dengan teknologi hari ini tidak bisa, sekali rusak selalu rusak, belum ada metode pengobatannya," kata dia.

Adiknya tersebut lanjut dia menderita glaukoma akibat dari penyakit gula yang sudah ditanggung Thareq bertahun-tahun.

Berikut broadcast yang tersebar di media sosial:

“Thareq Kemal Habibie

Tampil di tv hingga pemakaman sang ayah, tetap dengan mata kanan ditutup. Kenapa...???

Pasti publik penasaran, ada apa dengan mata kanan putra kedua Presiden ke 3 RI itu?

Ini jawabannya; kornea mata kanan Thareq Kemal ternyata rusak. (Semenjak 12 thn silam). Tadinya kornea mata sang ibu, Hj Ainun Habibie yg akan didonorkan. Tp saat wafat 2010 silam, riwayat kanker yg menggerogoti tubuh Ibu Ainun membuat tim dokter urung melakukan operasi donor.

Nah, sang ayah, Prof BJ Habibie, semenjak 2016 lalu sudah mendaftar sbgai pendonor kornea matanya buat si bungsu Thareq.

Jadi, sebelum dikebumikan, tim dokter sdh mengambil kornea mata Alm BJ Habibie. Operasi kornea tdk harus sampai mencongkel biji mata.

Cinta Orang Tua Sepanjang jalan dan Cinta Anak Sepanjang Penggalah, dapat dimaknai Cinta Orang Tua kepada Anaknya Tiada Batas, sebaliknya Cinta Anak kepada Orang  Tuanya Terbatas.

Betapa mulianya BJ Habibie, jasadnya saja masih bisa dijadikan amal Shaleh.”