Migrasi TV Digital, RT/RW di Makassar Bakal Dapat STB Gratis

Ilustrasi - (foto by Pixabay.com)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - RT/RW se-Kota Makassar akan mendapatkan set top box atau alat untuk mengonversi sinyal digital menjadi gambar dan suara yang dapat ditampilkan di TV analog biasa. 

Hal itu diungkapkan Walikota Makassar Moh Ramdhan Pomanto saat menghadiri sosialisasi KPID Sulsel terkait migrasi siaran TV analog ke siaran digital atau Analog Switch Off (ASO) di Anjungan City Of Makassar Pantai Losari, Selasa (23/8/2022) pagi. 

"Tadi saya diskusi dengan teman-teman DPRD Makassar, khsusus untuk RT/RW kami akan berikan gratis (set top box) artinya pembiayaan dari pemerintah kota supaya mereka jadi motivator untuk ASO ini karena masyarakat kita harus punya contoh," ucapnya. 

Pria yang akrab disapa Danny ini mengaku nantinya RT/RW di Makassar akan menjadi contoh bagi masyarakat terkait pengggunaan TV digital.

"Set top box kan ada harganya jadi khusus untuk RT/RW pemerintah yang belikan, RT/RW sebagai contoh penggerak. Kan tidak mahal juga, sekitar Rp115 ribu aja, tidak mahal," ujarnya. 

Menariknya ini barang, kata Danny, dulu dari TV hitam putih ke analog pasti ganti TVnya tapi ini TVnya tidak perlu di ganti hanya dengan set top box. 

Termasuk di dalam perangkat set top box (STB) ada sistem mitigasi bencana, peringatan dini bencana atau early warning system (EWS). 

"Kalau ada bencana tidak hanya di handphone kita (infonya). Tapi di TV kita juga ada peringatan jadi ada sistem yang dibangun oleh pemerintah pusat dan saya berterimakasih kepada KPID Sulsel. Kalau bukan mereka ini dengan komunikasi yang baik, saya kira kita juga tidak siap karena mempersiapkan ini butuh waktu, butuh kordinasi, butuh loyalitas dan butuh ilmu," pungkasnya. 

Sebelumnya diberitakan, KPID Sulsel menggelar sosialisasi migrasi siaran TV Analog ke siaran Digital, Analog Switch Off (ASO) di Anjungan City Of Makassar Pantai Losari, Selasa (23/8/2022) pagi. 

Kegiatan ini bertema “Makassar Siap Sukseskan Analog Switch Off (ASO)" dan dihadiri 5.000 RT/RW dan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) se-Kota Makassar.

Laporan: Darsil Yahya