Rencana Kenaikan Tarif Ojol, Driver: Bukan Solusi Tepat

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Pemerintah berencana menaikkan tarif ojek online (ojol). Besar kenaikan tarifnya 8 hingga 15 persen tergantung zona.
Hal tersebut terungkap usai Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengatakan bahwa kajian penyesuaian tarif baru ojol telah memasuki tahap final.
Namun menurut sebagian driver, kenaikan tarif tersebut bukan solusi yang tepat. Pasalnya jika tarif dinaikkan akan membuat konsumen meradang hingga memilih alternatif transportasi lain.
"Meski saya sebagai driver menyambut kabar baik ini tetapi kalau kenaikan 8-15 persen itu baik untuk driver tdk baik utk customer," kata Erza Hasan, driver yang juga Ketua Gospak Reborn Gowa.
Menurutnya pengurangan potongan dari aplikator bisa menjadi solusi bagi driver dan konsumen.
"Kalau pengurangan dari potongan aplikator bagus ke customer dan ojol," tandasnya.
Hal senada juga diungkapkan driver lainnya, Muhammad yang menilai jika tarif yang ada saat ini sudah sesuai dengan kebutuhan driver dan konsumen.
"Tidak usah ada kenaikan harga. Ini sudah ideal utuk penumpang.Jika dinaikkan maka konsumen akan mencari opsi baru yang lebih hemat dan akan membuat pendapatan driver menjadi menurun," kata Muhammad.
Menurutnya jika pemerintah ingin mencarikan solusi lebih tepat jika potongan aplikator yang dipangkas.
"Selama ini yang dikeluhkan teman2 ojek online atau driver online adalah potongan dari aplikator yang tinggi. Selama ini dipotong 20 persen dan biasa juga lebih karena ada biaya jasa," ucapnya.
"Kemudian solusi yang lain untuk driver adalah hilangkan opsi bike hemat atau car hemat," lanjut Muhammad.
Sementara rencana kenaikan tarif ojol ini dinilai warga yang sering menggu akan ojol cukup memberatkan. Terlebih jika kenaikannya hingga 15 persen.
"Oh akan naik ya? Aduh kalau naiknya sampai 15 persen itu berat menurut saya pribadi," kata seorang ibu rumah tangga, Riska yang mengaku sering menggunakan ojol untuk mengantar anak ke sekolah.
Sementara menurut Annie, warga Biringkanaya yang juga merupakan pengguna ojol kenaikan tarif tentu akan memberatkan konsumen namun tentu akan beda jika aplikator mengimbanginya dengan beragam promo.
"Jika kenaikan tarifnya untuk kesejahteraan ojol tidak masalah jika dinaikkan tapi aplikator juga harus memberikan banyak promo yang meringankan pengguna ojol," harap Annie.
Sebelumnya diberitakan Tarif ojek online akan naik 8 hingga 15 persen. Kajian terkait kenaikan tarkf tersebut sudah memasuki tahap final.
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Aan Suhanan mengatakan kemungkinan aturan itu diterbitkan dalam waktu dekat.
“Untuk tuntutan terkait dengan tarif, kami sudah melakukan pengkajian dan sudah final untuk perubahan tarif, terutama roda dua, itu ada beberapa kenaikan,” kata Aan dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi V DPR RI, Senin (30/6), dikutip dari Antara.