Cerita Tukang Jagal Hewan Kurban, Tak Harapkan Upah

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Pisau ternyata bukan modal utama seorang tukang jagal hewan kurban.

Keikhlasan dalam menjalankan tugasnya jauh lebih penting dari pisau atau pun hal lainnya. Begitu yang disampaikan Usman, seorang tukang jagal hewan kurban di Kelurahan Tabaringan Makassar.

Kakek berusia 65 tahun yahg akrab disapa Haji Usman tersebut menceritakan selama puluhan tahun melakoni tugasnya sebagai tukang jagal hewan kurban sudah banyak pengalaman menarik yang dialaminya. Mulai dari memastikan hewan kurban tidak stres sebelum disembelih hingga menangani sapi yang mengamuk. 

Warga Jalan Tinumbu tersebut itu mengungkapkan keinginannya menjadi tukang jagal hewan kurban berasal dari hati. Karena niat yang ikhlas menjadi modal utama untuk menjalankan tugasnya. Sebab kata Usman, sudah seharusnya tukang jagal hewan kurban tidak mengharapkan imbalan dari pekerjaannnya itu.

"Suka dukanya pasti banyak, karena itu kan tergantung dari Allah, karena ini juga ibadah. Cuman kita mengucap Bismillah saja. Keinginan menjadi (tukang jagal hewan kurban) juga ya karena panggilan hati, ibadah lah," ucap Usman kepada CELEBESMEDIA, Selasa (27/6/2023).

"Oh saya tidak menuntut yang namanya upah. keikhlasan, tidak ada patokan sama sekali, semata-mata ibadah, apalagi sampe minta daging kurban, tidak boleh memang diambilkan (daging) kurbannya dari pada orang itu tidak boleh," lanjut pria paruh baya yang juga imam masjid tersebut.

Ia melanjutkan ceritanya jika ikhlas hadir tidak ada rasa lelah yang terbersit di hati berapa pun banyaknya hewan kurban yang disembelih dalam sehari selama hari tasyrik Idul Adha.

"Kalau Idul Adha di lingkungan sini di Kelurahan Tabaringan biasa sampe 15 ekor sapi, lain lagi di luar, kalau kambing tidak bisa saya perkirakan berapa ekor itu, karena biasa juga ada panggilan pribadi untuk memotong," tutupnya.

Laporan : Riski