Solar Langka, Supir Antar Daerah Mengeluh

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar semakin terasa di jalur distribusi utama Makassar-Palopo dan Makassar–Bonebone. Para supir angkutan barang mulai kelimpungan menghadapi antrean panjang dan pasokan yang terbatas di sejumlah SPBU.
Pantauan di lapangan Senin siang (22/9), kendaraan antre di sejumlah SPBU kian mengular sejak tiga hari terakhir. Salah satu antrean terpantau di SPBU Jalan AP Pettarani, Makassar. Antrean truk di SPBU ini sudah terlihat sejak Sabtu (20/9). Sementara SPBU di Jalan Teuku Umar, beberapa mobil truk terparkir.
Nasir, seorang sopir yang telah sepuluh tahun melintasi jalur tersebut, mengaku baru kali ini menghadapi krisis Solar yang parah.
“Sudah sepuluh tahun saya nyupir, baru kali ini Solar langka begini. Dulu lancar-lancar saja. Sekarang antre panjang, kadang kita tidak kebagian,” keluhnya saat ditemui di Jalan Teuku Umar, Makassar, Senin (22/9).
Biasanya, Nasir bisa mengisi penuh tangki kendaraannya hingga 100 liter dengan biaya sekitar Rp1 juta. Namun, saat ini ia hanya mampu membeli separuhnya.
"Sekarang paling cuma dapat Rp500 ribu, sekitar 50 liter. Itu pun harus antre lama,” lanjutnya.
Menurutnya, pengisian solar biasanya dilakukan di SPBU sekitaran Pangkep sebelum melanjutkan perjalanan ke arah utara. Namun, aturan baru berupa penggunaan barcode sesuai nomor polisi kendaraan membuat proses pengisian semakin rumit.
“Kalau barcodenya tidak cocok sama plat, kita ditolak. Padahal barang yang kita bawa itu campuran, dari logistik sampai material bangunan. Kalau antre bisa setengah hari, jadwal kirim bisa mundur dua sampai tiga hari,” ujarnya.
Kelangkaan Solar ini tidak hanya menunda jadwal pengiriman, tapi juga menambah beban biaya operasional. Para sopir berharap pemerintah segera menormalkan distribusi BBM agar arus logistik tidak terganggu.
Laporan: Rifki