Kekeringan, Warga Tamalanrea Rogoh Kocek Demi Air Bersih

Warga di Perumahan Nusa Tamalanrea Indah beli air bersih - (foto by Riski)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Warga di Perumahan Nusa Tamalanrea Indah, Tamalanrea  sulit mendapat air bersih. Kondisi ini sudah mereka alami 4 hari terakhir imbas dari PDAM yang tak mengalir. 

Mereka pun terpaksa membeli air dari warga yang memiliki sumur bor.

Pantauan tim CELEBESMEDIA.ID, Rabu (30/8/2023) antrian panjang warga membawa galon atau pun jeriken untuk diisi air bersih dari sumur bor. Tiap galon ukuran 15 liter harganya Rp2.000. Sedangkan galon ukuran 25 - 30 liter seharga Rp3.000. Warga mulai ramai membeli air sejak pagi hingga malam hari

Salah seorang warga, Tulak Datu Allo mengaku sempat menghubungi PDAM Kota Makassar untuk meminta solusi terkait kekeringan yang terjadi di Kecamatan Tamalanrea beberapa hari terakhir ini. Ia pun mengaku pihak PDAM berjanji memberikan solusi, namun hingga 4 hari krisis air bersih di daerah itu, belum ada tindak lanjut laporan tersebut dari PDAM.

"Saya sempat telepon pengaduan PDAM, tapi kata mereka katakan mohon maaf tidak ada air. Dia bilang tidak ada air di situ (Tamalanrea,). Terus saya bilang carikan solusi, dan katanya dia janji akan carikan solusinya untuk mengatasi ini," tutur Tulak Datu Allo.

Ia berharap PDAM bisa memberikan solusi misalnya suplai air bersih melalui mobil tangki. 

"Solusinya bisa dibawakan kami tangki. Nanti kami beli airnya dan dibagi-bagi. Karena ini susah sekali, kita punya anak di rumah, orang di rumah juga kerja kantor jadi harus mandi pagi. Sekarang itu air untuk wudhu saja susah sekali," sambungnya.Menurut warga, pihak PDAM sempat mengalirkan air. Namun air yang mengalir ke rumah warga keruh berwarna hitam dan berbau tak sedap, sehingga terpaksa dihentikan.

Kekeringan di daerah ini terjadi hampir di setiap tahun saat kemarau, namun permasalahan kekeringan ini belum juga terselesaikan.

Warga Perumahan Nusa Tamalanrea Indah hanya bisa berharapa pada  3 sumur bor milik warga lainnya di daerah itu.

Laporan : Riski