Bosowa, Tumbuh dari CV Jadi Korporasi

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Pendiri Bosowa, HM Aksa Mahmud berkisah tentang lika-liku membangun perusahaannya yang kini menjadi korporasi.

Di hadapan keluarga, direksi, kolega dan karyawan dalam puncak peringatan HUT Bosowa ke-50, Aksa Mahmud menyebut Bosowa tidaklah lahir begitu saja. Namun, penuh dengan perjuangan.

"Sekitar tahun 73 itu, waktu kita pertama buat CV Moneter. Waktu Wijoyo sebagai Ketua Bappenas dan Ali Wardana sebagai Menteri Keuangan mengumumkan kebijaksanaan moneter perubahaan nilai tukar rupiah," tukasnya.

"Karena dia sebut malamnya ada kebijaksanaan moneter, besoknya aku bikin perusahaan moneter. Namanya CV Moneter. Saya langsung ke notaris, di Jalan Kartini. Tidak ada tujuannya, yang penting bikin saja," kisah Aksa.

CV Moneter kemudian menjadi agen penyalur mobil Datsun di Indonesia Timur. Lalu, dengan bekal modal sebesar Rp 5 juta hasil dari pinjaman bank BNI, ia membuka show room mobil Datsun di Makassar, dan usahanya sedikit demi sedikit mulai berkembang.

"Di tahun 1980, PT Krama Yudha Tiga Berlian sebagai distributor Mitsubishi Indonesia menawarkan, di pesawat saya ketemu. Ditawari saya, saya mau. Tapi ada syaratnya. Harus pakai Tiga Berlian namanya," lanjut Aksa.

Namun, Aksa menyodorkan nama lain ke pihak distributor. Nama itu adalah Bosowa yang merupakan singkatan dari Bone Soppeng Wajo.

"Di Sulsel juga punya Tiga Berlian. Tellu Poccona Tana Ogi. Bone itu ahlinya pemerintahan, kemudian Soppeng didalam historis kerajaan, adalah produsen. Apapun yang dikerja orang soppeng pasti bagus. Kemudian wajo dalam historisnya, adalah pedagang," jelasnya.

Setelah nama itu diajukan, distributor asal Jepang itupun disetuji. Berlian dan Bosowa pun dikawinkan dalam sebuah nama unit usaha. Titik inilah yang menjadi awal mula Aksa mengubah nama perusahaanya menjadi PT Bosowa Berlian Motor.

Bosowa kata Aksa lahir lahir di tahun-tahun sulit. Sejak berdiri, setidaknya sudah dua kali melalui tahun resesi, yakni krismon 1998 dan resesi 2020. Ketiga krisis tersebut dipicu penyebab yang berbeda dan dengan dampak yang berbeda pula.

"Tapi alhamdulillah, kita patut bersyukur karena kita bisa sampai 50 tahun," tutupnya.

Setelah melewati masa-masa sulit, kini Bosowa telah berada pada generasi kedua dan bertransformasi menjadi kerajaan bisnis di Kawasan Timur Indonesia.

 Bosowa bergerak dibidang usaha otomotif, semen, pertambangan dan energi, jasa keuangan, properti, pendidikan. Selain menjalankan grup usaha intinya, Bosowa juga menjalankan sejumlah proyek perintis di bidang media, olahraga dan agrokultur.

Laporan : Mardianto Lahamid