JEJAK ULAMA (22): Syekh Yusuf Al-Makassary Tuanta Salamaka (1626 - 1699)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Syekh Yusuf Al-Makassary Tuanta
Salamaka adalah ulama besar yang sulit dicari bandingnya. Bukan hanya menjadi
ulama sufi, dia juga seorang pahlawan nasional, dan penulis yang bersinar.
Syekh Yusuf dilahirkan dalam istana Kerajaan Gowa, 3 Juli
1626, kemudian mengorbit ke dunia internasional. Syekh Yusuf Al-Makassary menjadi
manusia diaspora pertama di nusantara. Ia mengembara ke berbagai negara, demi
memuaskan dahaganya menuntut pengetahuan agama.
Sejarawan peradaban Islam, Prof. Ahmad Sewang, mengatakan,
Syekh Yusuf Al-Makassary merupakan manusia pertama di nusantara pada awal abad
ke-17 yang melakukan perjalanan diaspora ke luar negeri. Syekh Yusuf tercatat
pernah bermukim di India, Yaman, Mekah, Madinah, Damaskus, Sailon (Srilanka),
Turki dan Afrika Selatan.
“Syekh Yusuf adalah seorang perintis, yang di dalam bahasa
Arab disebut Assabiqunal Awwalun. Perintis yang melakukan diaspora perjalanan
ke luar negeri yang pertama,” kata Prof Sewang.
Sejarah tidak mencatat secara rinci, lama pengembaraan Syekh
Yusuf Al-Makassary. Namun, diperkirakan perjalanan diaspora Syekh Yusuf
dilakoni selama 20 tahun hingga 28 tahun. Syekh Yusuf meninggalkan Makassar
langsung menuju Banten, sebelum akhirnya melanglang buana.
Wakil Ketua Umum Ikatan Keluarga Besar Syekh Yusuf
Al-Makassary, Syekh KH Sahib Sultan Kr. Nompo, mengungkapkan, beberapa jejak
perjalanan Syekh Yusuf yang diketahuinya yakni di Banten 16 tahun, Sailon 10
tahun, dan Afrika Selatan 5 tahun.
Syekh KH Sahib Sultan Kr. Nompo mengatakan, Syekh Yusuf
Al-MAkassary kemudian wafat di Capetown, Afrika Selatan, 23 Mei 1699. Kabar
meninggalnya Syekh Yusuf waktu itu, membuat Raja Gowa mengirim utusan ke Afrika
Selatan, agar bisa membawa pulang jazadnya ke Gowa. Permintaan yang sama
dilakukan oleh pihak Kerajaan Banten, dan Sailon.
Syekh KH Sahib Sultan menceritakan, kala itu terjadi
perdebatan sengit dan alot. Utusan Gowa bersikukuh meminta jazadnya dengan
alasan Syekh Yusuf lahir di Gowa. Utusan Kerajaan Banten berargumentasi, Syekh Yusuf
berjuang lama di Banten.
Sedangkan utusan Sailon mengatakan, tempat pengungsian
pertama Syekh Yusuf di Sailon dan istri terakhirnya juga di Sailon. Namun pihak
Afrika Selamat bertahan, Syekh Yusuf meninggal dunia di Afrika Selatan sehingga
harus dimakamkan di sana.
“Karena karomahnya, terdengar suaranya Syekh Yusuf, wahai
orang Gowa maupun orang Banten dan orang Sailon. Apa saja yang diberikan
kepadamu, bawa saja walaupun bukan aslinya. Singkat cerita orang Gowa diberikan
potongan rambutnya, orang Banten diberikan potongan kukunya dan orang Sailon
diberikan sorban yang sering dipakai Syekh Yusuf,” ungkap Syekh KH Sahib
Sultan.
Saat peti berisi potongan rambut Syekh Yusuf dibuka di Gowa
terjadi keajaiban. Dikatakan Syekh KH Sahib Sultan, potongan rambut tersebut
menjadi pasir dan kemudian menjadi jazad Syekh Yusuf seperti baru saja
meninggal. Jazad itulah yang dikebumikan dengan upacara kebesaran Kerajaan
Gowa. Dalam Lontara juga ditulis bahwa yang dikebumikan adalah jazad Syekh
Yusuf.
Ditambahkan Prof Sewang, Syekh Yusuf bukan hanya ulama yang
sangat berpengaruh. Dia juga seorang pahlawan nasional. Bahkan satu-satunya
manusia yang menjadi pahlawan di dua negara. Syekh Yusuf ditetapkan sebagai
pahlawan di Indonesia (1995) dan juga resmi ditetapkan sebagai pahlawan di
Afrika Selatan (2005).
Syekh Yusuf juga seorang penulis yang hebat. Sedikitnya,
terdapat 23 buku yang ditinggalkan Syekh Yusuf. “Hebatnya, karena Syekh Yusuf
menulis dalam bahasa internasional. Dia menulis dalam bahasa Arab,” kata Prof
Sewang.
Beberapa buku yang ditinggalkan Syekh Yusuf antara lain,
Hasyiyah dalam kitab Al-Anbah fi I’rab La Ilaha Illa Allah, Kaifiyyat Al-Nafy
wa Al-Isbat Bi Al-Hadis Al-Qudsi, Taj al-Asrar fi Tahqiq Masyarib al-‘Arifin ,
Al-Fawa’id Al-Yusufiyyah fi Bayan Tahqiq Al-Shufiyyah, Muqaddimah Al-Fawa’id
ila Ma La Budda min Al-Aqa’id , Bidayat Al-Mubtadi’, Qurrah Al-‘ain, Habl
Al-Marid Li Sa’adah Al Murid, Al-Futuhat Al-Rabbaniyyah, Zubdah Al-Asrar fi
Tahqiq Masyarib Al-Akhyar, Tuhfah Al-Labib bi Liqa’ Al-Habib, Safinah Al-Najah
Al-Mustafadah ‘an Al-Masyayikh Al-Tsiqat, Sirr Al-Asrar, Fath Kaifiyyat Al-Zikr
Matalib Al-Salikin.
Bagaimana kisah selengkap kiprah Syekh Yusuf sebagai wali
Allah, sufi, pahlawan dan ulama diaspora, dapat Anda saksikan dalam Program
Jejak Ulama Sulsel, yang disiarkan Celebes TV, Sabtu (1/6/2019) Pukul 17.00 Wita.
Siaran streaming Celebes TV dapat diakses melalui CELEBESMEDIA.ID, yang
aplikasinya dapat diunduh melalui Play Store maupun Apps Store.
Penulis : Muannas