DPRD Makassar Dijaga TNI, Gedung Dikelilingi Seng Pasca Kebakaran

CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Enam hari pasca insiden tragis yang menghanguskan Gedung DPRD Kota Makassar dan merenggut empat nyawa, penjagaan ketat masih terus diberlakukan.
Pantau CELEBESMEDIA.ID, Kamis sore (4/9), aparat TNI masih bersiaga di sekitar lokasi guna memastikan keamanan dan mencegah warga mendekat ke area bangunan yang sudah tidak lagi aman.
Dari pantauan langsung di lapangan, puluhan personel TNI tampak berjaga di pintu utama gedung. Area sekitar bangunan yang hangus terbakar kini ditutup menggunakan pagar seng.
Tidak hanya itu, papan peringatan juga telah dipasang, berisi larangan masuk karena struktur bangunan dinilai sangat rapuh oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Langkah ini disebut warga cukup efektif. Rahmat, seorang pengemudi ojek online yang kerap melintas di kawasan tersebut mengungkapkan beberapa waktu terakhir gedung DPRD yang hangus ramai dikunjungi warga padahal bisa membahayakan.
“Kemarin-kemarin macet daerah sini karena orang yang lewat pasti mau lihat, mau foto atau videokan, tapi semenjak dipasangi seng terus dijaga tentara sudah tidak ada yang berani," jelasnya.
Selain korban jiwa, peristiwa ini juga menyebabkan kerugian materil yang tidak sedikit. Sebanyak 67 unit mobil dan 15 unit sepeda motor dilaporkan hangus terbakar saat insiden terjadi.
Kepala Humas DPRD Kota Makassar, Yusran, menyampaikan bahwa selain aparat TNI, pengamanan lokasi juga melibatkan gabungan personel dari berbagai instansi.
“Banyak ini (yang bantu amankan) tadi ini ada tiga titik, ada di belakang sini, ada di samping, ada di depan, jumlah personelnya sekitar 50-an karena ada juga dari Badan Penanggulangan Bencana, Satpol PP, kami juga dari Sekretariat DPRD Makassar,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa sistem penjagaan dilakukan selama 24 jam penuh dalam tiga shift untuk memastikan tidak ada pihak yang memasuki area berbahaya tersebut.
“Sekretariat DPRD yang saya tahu ada tiga shift, mulai tugas sampai jam 7 pagi sampai jam 2, jam 2 sampai malam jam 8, jam 8 malam sampai pagi,” jelas Yusran.
Tak hanya di Gedung DPRD Kota Makassar, pengamanan serupa juga diterapkan di Gedung DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Kejaksaan Tinggi Sulsel yang turut terdampak dalam aksi unjuk rasa yang berujung anarkis. Meski demikian, berbeda dengan Gedung DPRD Kota Makassar, dua gedung ini belum dipasangi pagar seng, namun tetap berada dalam pengawasan ketat aparat.
Laporan: Rifki