El Nino dan La Nina: Dampak dan Pentingnya Prediksi di Indonesia

Dampak El Nino dan La Nina (Foto: freepik.com/@jcomp)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Dalam beberapa bulan ke depan, Indonesia diprediksi akan mengalami dampak dari fenomena El Nino. Namun, apa sebenarnya El Nino itu?

El Nino adalah istilah yang berasal dari bahasa Spanyol yang berarti "Anak Laki-laki."

Istilah ini awalnya digunakan oleh para nelayan Peru untuk menyebut kondisi arus laut hangat tahunan yang mengalir ke arah selatan di sepanjang pesisir Peru dan Ekuador menjelang Natal.

Para nelayan ini menyamakan kondisi tersebut dengan kelahiran Yesus Kristus, sehingga dinamakan El Nino de Navidad atau Anak Laki-laki yang baru lahir.

Perairan hangat di Amerika Selatan ini ternyata berkaitan dengan anomali pemanasan lautan yang lebih luas di Samudera Pasifik bagian timur, bahkan mencapai garis batas penanggalan internasional di Pasifik tengah.

Sebaliknya, saat terjadi pendinginan lautan di wilayah yang sama, fenomena tersebut dinamakan La Nina yang berarti "Si Gadis" dalam Bahasa Spanyol.

Perubahan suhu muka laut di wilayah Pasifik tropis mempengaruhi atmosfer di atasnya, dan interaksi antara permukaan laut dan atmosfer inilah yang menyebabkan terjadinya El Nino dan La Nina.

Sistem interaksi ini berosilasi antara kondisi hangat (El Nino) ke netral atau dingin (La Nina) dengan siklus rata-rata setiap 3-4 tahun, dan mempengaruhi pola iklim di seluruh dunia.

El Nino dan La Nina dapat berlangsung selama 9-12 bulan dan terjadi setiap 3 sampai 5 tahun.

Meskipun interval antarperistiwa bervariasi dalam sejarah, fenomena ini tetap berdampak signifikan pada iklim dan cuaca di Indonesia.

Dampak El Nino di Indonesia adalah meningkatnya potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah, yang pada gilirannya mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia secara umum.

Akibatnya, El Nino sering menyebabkan kondisi kekeringan yang berdampak negatif pada pertanian dan sumber daya air.

Sementara itu, La Nina memiliki dampak sebaliknya. Fenomena ini mengurangi potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah, namun meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia. La Nina sering dikaitkan dengan banjir dan tanah longsor.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan prediksi El Nino dan La Nina dengan akurat. Prediksi ini dapat memberikan peringatan dini dan membantu dalam mengantisipasi iklim ekstrem seperti banjir, tanah longsor, dan kekeringan.

Selain itu, prediksi tersebut juga membantu dalam perencanaan dan pengelolaan sektor-sektor seperti sumber daya air, energi, pertanian, dan perikanan, serta dapat mengurangi potensi kerugian yang lebih besar akibat bencana hidrometeorologi yang terkait dengan El Nino dan La Nina.

Dengan pemahaman yang baik tentang El Nino dan La Nina serta upaya prediksi yang tepat waktu, diharapkan Indonesia dapat lebih siap menghadapi dampak dari fenomena iklim ini dan mengurangi risiko bencana yang mungkin terjadi.***