Cara Melakukan Guling Depan dengan Benar dan Kesalahan yang Sering Terjadi

Cara Melakukan Guling Depan (foto: penjasorkes.com)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Guling depan merupakan bagian integral dari senam lantai, sering dilakukan dalam konteks olahraga.

Menurut laman resmi Kemendikbud, senam lantai adalah bagian dari keluarga senam yang dilakukan di permukaan lantai atau matras.

Tujuan utama dari senam lantai adalah untuk meningkatkan keterampilan gerakan khususnya gerakan lantai serta melatih kemampuan melakukan gerakan senam dengan alat.

Gerakan guling depan melibatkan menggelinding ke depan dalam posisi tubuh yang membulat. Gerakan ini sering disebut sebagai forward roll.

Ada dua cara umum dalam melakukan guling depan: dengan awalan jongkok dan dengan awalan berdiri.

Cara Melakukan Guling Depan dengan Awalan Jongkok:

1. Mulai dengan sikap jongkok, kedua kaki rapat dan lutut ditekuk ke arah dada.

2. Tangan diletakkan di depan sekitar 40 cm dari ujung kaki.

3. Bengkokkan tangan dan letakkan pundak di matras dengan menundukkan kepala dan dagu.

4. Lakukan gerakan berguling ke depan.

5. Ketika panggul menyentuh matras, pegang tulang kering dengan kedua tangan untuk kembali ke posisi jongkok.

6. Posisi akhir adalah jongkok dengan kepala menunduk dan tangan lurus ke depan.

Cara Melakukan Guling Depan dengan Awalan Berdiri:

1. Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat.

2. Letakkan telapak tangan di matras selebar bahu, di depan kaki sekitar ± 50 cm.

3. Bengkokkan tangan dan letakkan pundak di matras sambil menekuk kepala hingga dagu menyentuh dada.

4. Berguling ke depan, lipat kaki saat panggul menyentuh matras dan pegang tulang kering dengan tangan untuk kembali ke posisi jongkok.

5. Setelah melakukan guling depan, kembali ke posisi berdiri tegak.

Beberapa kesalahan yang sering terjadi saat melakukan guling depan termasuk posisi tangan yang tidak tepat, kurangnya kekuatan pada tumpuan tangan, dan ketidakstabilan bahu selama gerakan.

Sebaiknya hindari kesalahan-kesalahan tersebut untuk menghindari cedera atau kesulitan dalam melaksanakan gerakan dengan baik.***