Ketahui Perbedaan Vaksin Polio Injeksi dengan Vaksin Polio Tetes

Perbedaan Vaksin Polio Injeksi dengan Vaksin Polio Tetes (foto: freepik.com)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Vaksin merupakan produk biologi yang terdiri dari bakteri atau virus yang telah dilemahkan atau dimatikan, dengan tujuan membangun kekebalan terhadap penyakit tertentu.

Anak-anak berusia 0-18 tahun diwajibkan mendapatkan berbagai jenis vaksin, salah satunya adalah vaksin polio.

Polio, disebabkan oleh virus, dapat menyebabkan kelumpuhan, kesulitan bernapas, bahkan kematian.

Penularannya melalui kontak langsung atau makanan dan air terkontaminasi, sehingga vaksinasi menjadi krusial.

Terdapat dua jenis vaksin polio, yaitu tetes (oral) dan injeksi (suntik), dengan perbedaan signifikan antara keduanya.

1. Jadwal Pemberian Vaksin:

Polio tetes diberikan bertahap sejak bayi baru lahir, pada usia dua, empat, dan enam bulan.

Polio injeksi diberikan lima kali, pada usia dua, tiga, empat bulan, dan usia 3–4 tahun.

2. Kandungan Virus:

Polio tetes mengandung virus hidup yang dilemahkan.

Polio injeksi mengandung virus yang sudah mati.

3. Reaksi Tubuh:

Polio tetes merangsang sistem kekebalan melalui saluran cerna, dengan efek samping yang lebih rentan.

Polio injeksi membentuk kekebalan dalam darah, mencegah gejala karena virus tetap aktif di usus.

4. Rasa Vaksin:

Polio tetes memiliki rasa manis karena dikonsumsi secara oral, disukai anak-anak.

Polio injeksi sulit diterima anak karena tidak memiliki rasa tertentu.

5. Harga Vaksin:

Polio tetes lebih ekonomis karena diproduksi langsung di Indonesia.

Polio injeksi lebih mahal karena harus diimpor.

Vaksin polio umumnya aman, dengan efek samping ringan seperti rasa sakit dan kemerahan di tempat suntikan, serta demam ringan.

Efek samping yang lebih jarang meliputi nyeri bahu yang berlangsung lebih lama, namun gejalanya biasanya ringan dan hilang dalam beberapa hari.***