Manfaat Musim Kemarau terhadap Petani Garam, Simak Penjelasannya

Manfaat Musim Kemarau terhadap Petani Garam (foto: freepik.com/author/tawatchai07)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Indonesia dikenal dengan dua musim yang berbeda, yaitu musim kemarau dan penghujan.

Secara umum, musim hujan terjadi dari bulan Oktober hingga Maret, sementara musim kemarau berlangsung dari bulan April hingga September.

Musim kemarau memiliki keuntungan tersendiri, terutama dalam memaksimalkan produksi garam.

Namun, jika disertai angin kencang, para petani garam cenderung menghentikan produksi karena risiko pencemaran tambak garam.

Memaksakan produksi garam saat cuaca tidak mendukung dapat mengakibatkan penurunan kualitas produk.

Lantas, bagaimana cara petani garam memanfaatkan musim kemarau?

Sebelum menjelaskan manfaat musim kemarau bagi masyarakat pesisir, penting untuk memahami apa itu profesi petani garam.

Menurut buku "Membangun Laut Membangun Manusia" (Suseno, dkk, 2019), petani garam adalah profesi ekonomi kelautan yang berbasis di pesisir laut.

Mereka memanfaatkan lahan di sekitar pantai sebagai tempat produksi garam.

Proses pembuatan garam terjadi di lahan dekat laut karena menggunakan air laut sebagai bahan baku.

Area produksi terbagi menjadi petakan untuk kristalisasi garam, mulai dari pembuatan hingga panen dilakukan di tempat yang sama.

Garam adalah komponen penting dalam makanan, namun konsumsi berlebihan tidak disarankan.

Garam dapur dihasilkan dari air laut yang diproses di kolam khusus, kemudian dikeringkan dengan sinar matahari.

Manfaat Musim Kemarau bagi Petani Garam Musim kemarau menjadi waktu yang dinanti-nantikan oleh petani garam.

Cuaca yang cerah membantu proses pembuatan garam menjadi lebih optimal.

Pada musim kemarau, hama yang mengganggu produksi garam menjadi berkurang, serta sinar matahari membantu proses pengeringan, meningkatkan kualitas produk.

Melanjutkan produksi garam saat musim kemarau basah hanya akan menurunkan kualitas produk, yang tentunya berdampak pada keuntungan petani.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa cuaca panas pada musim kemarau memberikan manfaat bagi petani garam dengan meningkatkan kualitas produk dan omset penjualan.***