Sulsel Deflasi 0,17 Persen, Tomat Jadi Penyumbang Utama

Tomat menjadi penyumbang deflasi Sulsel September 2025 - (foto by dok Celebesmedia.id)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Sulawesi Selatan mencatat deflasi sebesar 0,17 persen secara bulanan (month to month/mtm) pada September 2025. Penurunan harga ini utamanya dipengaruhi oleh komoditas pangan, khususnya tomat.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, Aryanto, menyebutkan bahwa kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang utama deflasi kali ini, dengan andil sebesar 0,23 persen.

“Komoditas penyumbang utama deflasi adalah tomat sebesar 0,09 persen,” ujarnya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BPS Sulsel, Rabu (1/10).

Meskipun terjadi deflasi secara bulanan, Sulsel tetap mencatat inflasi tahunan (year on year/yoy) sebesar 3,03 persen, serta inflasi kalender tahun berjalan sebesar 2,32 persen (September 2025 terhadap Desember 2024).

Beberapa komoditas masih mendorong inflasi tahunan, di antaranya beras: 0,36 persen, emas perhiasan 0,68 persen, ayam goreng.0,04 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang paling mendorong inflasi tahunan yaitu makanan, minuman, dan tembakau 1,67 persen dan perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,81 persen, penyediaan makanan dan minuman/restoran: 0,23 persen, perbedaan Tren Harga di Tiap Daerah

BPS Sulsel juga mencatat tren harga yang bervariasi antarwilayah. Beberapa kota dan kabupaten mengalami deflasi Makassar: 0,26 persen, Parepare: 0,44 persen, Palopo: 0,16 persen dab Bulukumba & Watampone: masing-masing 0,04 persen

Namun inflasi tercatat di Wajo.0,17 persen, Sidrap 0,09 persen dan Luwu Timur 0,02 persen.

Data ini menunjukkan bahwa walaupun harga beberapa komoditas seperti tomat dan cabai mulai turun, sejumlah bahan kebutuhan pokok seperti beras dan emas perhiasan masih memberi tekanan terhadap daya beli masyarakat.