Hadapi Tantangan, Bosowa Semen Terapkan Budaya SAFE

Nur Alamsyah (kanan) - (foto by Akbar)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Division Head of Marketing Bosowa Semen, Nur Alamsyah menyebut hal yang juga menjadi tantangan besar selain keuangan dampak kondisi perekonomian yang tidak menentu, yakni adanya kompetitor dari luar serta kebijakan yang dikeluarkan pemerintah terhadap penurunan harga semen sebesar 3 persen/sak.

Hal tersebut diungkapkan oleh Nur Alamsyah saat menjadi narasumber dalam acara talkshow Celebes Virtual Business Week (CVBW) 2021 session 2 yang digelar Celebes TV di Function Room (FR) Menara Bosowa,  Selasa (31/8/2021) pagi.

"Maka dari itu selain penerapan 3 pilar yang dikembangkan hal yang juga harus diperkuat adalah tantangan marketing digitalisasi, yang mana hal ini sangat berbeda dan tidak sebesar pemasaran yang dilakukan dengan cara offline," papar Nur Alamsyah.

Kebiasaan yang awalnya berdiskusi secara langsung harus dilakukan dengan cara online. Sehingga perubahan seperti inilah yang sangat tentu berbeda dan mengharuskan untuk survive dengan menerapkan budaya ‘SAFE’ yang dicanangkan yakni Synergy, Accountability, Fast dan Efisien.

Selain itu, tetap memelihara pelanggan lama yang loyal, tapi tidak melepas fokus pelanggan baru dan juga menerapkan karakter kuat dengan cara strategi bisnis Bosowa. "Filosofi Bosowa dengan bekerja keras yang cerdas, belajar terus melihat hal yang ada di depan dan semuanya dikembalikan kepada Allah SWT yang sesuai dengan motto Bosowa yaitu berdiri keras dengan kuat," tegasnya.

Nur Alamsyah berharap seluruh pengusaha di Indonesia mampu bertahan sebagaimana kutipan salah satu pendiri ekonomi forum di Swiss, yaitu 'saat ini sekarang bukan ikan besar yang dapat bertahan hidup tapi ikan yang lincah'. "Maksudnya bukan industri besar yang dapat survive tapi orang-orang yang bisa bertransformasi dengan invoasi-inovasi baru," paparnya.

"Jangan lupa untuk tetap mendukung local hero, salah satunya Semen Bosowa yang menjadi kebanggaan Sulawesi Selatan," tutup Nur Alamsyah.

Laporan: St. Dwimusfirah Eppe (UINAM)