4 Penelitian yang Buktikan Kopi Baik Bagi Kesehatan Jantung

Ilustrasi - (foto by freepik)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Sebagian orang sudah menjadikan minum kopi sebagai kebiasaan. Hal tersebut karena setelah meminum kopi akan ada efek positif bagi tubuh, diantaranya rasa kantuk yang hilang dan suasana hati yang membaik.

Kafein dalam dosis rendah sampai sedang (50-300 mg) menimbulkan efek berupa meningkatkan kewaspadaan, energi, konsentrasi, dan menurunkan rasa kantuk. Namun, kafein dalam dosis tinggi dapat menyebabkan ansietas, kegelisahan, maupun insomnia, demikian mengutip laman Kementerian Kesehatan, Minggu (4/2).

Lalu bagaimanakah efek kopi bagi kesehatan jantung? dr. Mohamed Amshar yang bertugas di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta menjelaskan konsumsi kopi berefek baik bagi kesehatan jantung.

"Konsumsi kopi memiliki efek yang baik untuk kesehatan jantung, baik untuk orang-orang yang sehat tanpa penyakit jantung atau orang-orang dengan penyakit jantung, terkecuali hipertensi berat," tulisnya dalam laman Kementerian Kesehatan.

Menurutnya jenis kopi yang terbukti baik untuk dikonsumsi adalah kopi bubuk dan kopi instan yang mengandung kafein, namun tentunya dengan kandungan gula/krim yang minimal karena kandungan gula yang tinggi.

Kesimpulan ini ia kemukakan berdasarkan sejumlah penelitian yang membuktikan kopi memberikan dampak positif bagi jantung.

Berikut ini beberapa penelitian yang membuktikan kopi tidak berbahaya bagi kesehatan jantung.

1. Konsumsi kopi turunkan risiko jantung koroner

Penelitian di Baker Heart and Research Institute di Melbourne, Australia yang melibatkan 382.535 orang yang tidak memiliki penyakit jantung sebelumnya. Penelitian tersebut membuktikan bahwa konsumsi kopi dalam bentuk kopi bubuk, kopi instan, maupun kopi tanpa kafein (kopi decaf), terutama 2-3 cangkir per hari, secara konsisten dihubungkan dengan penurunan risiko penyakit jantung koroner, gagal jantung, maupun kematian.

Selain itu, kopi instan dan kopi bubuk (namun tidak untuk kopi decaf) dapat menurunkan risiko terjadinya aritmia (detak jantung abnormal) secara signifikan.

Para peneliti juga menyimpulkan bahwa orang yang memiliki kebiasaan mengonsumsi kopi tidak perlu untuk menghentikan konsumsi kopi jika seandainya mengalami penyakit jantung sewaktu-waktu, kecuali mereka merasakan adanya perburukan gejala yang ditimbulkan pasca mengonsumsi kopi.

Peneliti tersebut tidak menyarankan seseorang dengan penyakit jantung yang sebelumnya tidak mengonsumsi kopi untuk memulai mengonsumsi kopi, namun jika orang tersebut memiliki penyakit jantung dan sudah memilliki kebiasaan mengonsumsi kopi, maka orang tersebut tetap boleh dan tidak perlu khawatir untuk tetap mengonsumsi kopi, karena kopi bersifat aman untuk pengidap penyakit jantung, dan diduga memiliki efek protektif terhadap kesehatan jantung.

2. Konsumsi kopi tidak berhubungan dengan kejadian fibrilasi atrium

Studi selanjutnya masih di institusi yang sama dengan melibatkan 34.279 orang yang sudah memiliki penyakit jantung sebelumnya untuk membuktikan apakah konsumsi kopi aman atau justru dapat memperberat kondisi orang orang tersebut. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa konsumsi kopi rutin sebanyak 2-3 cangkir per hari dihubungkan dengan risiko kematian yang lebih rendah dibanding tidak mengonsumsi kopi.

Meskipun kopi dapat meningkatkan detak jantung, konsumsi kopi tidak berhubungan dengan kejadian fibrilasi atrium, suatu kondisi yang sangat dikhawatirkan oleh banyak klinisi dapat terjadi pada pasien penyakit jantung yang mengonsumsi kopi. Pada pasien-pasien dengan aritmia, pasien yang mengonsumsi kopi juga terbukti memiliki risiko kematian yang lebih rendah. Salah satu contohnya adalah pasien fibrilasi atrium yang mengonsumsi kopi memiliki 20% risiko kematian yang lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak mengonsumsi kopi.

3. Konsumsi kopi kurangi risiko aritmia

Studi selanjutnya meneliti tentang efek jenis kopi yang dikonsumsi (kopi instan/kopi bubuk/kopi decaf) dan dampaknya terhadap penyakit kardiovaskular. Studi tersebut kembali membuktikan bahwa konsumsi kopi bubuk atau kopi instan sebanyak 2-3 cangkir dapat menurunkan risiko aritmia, sumbatan pembuluh darah jantung, stroke, maupun gagal jantung. Kemudian, seluruh jenis kopi dapat menurunkan risiko terjadinya kematian. Kopi decaf terbukti tidak memiliki dampak terhadap aritmia, namun dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular lainnya, kecuali gagal jantung. Sehingga, peneliti lebih menyarankan konsumsi kopi yang mengandung kafein dibandingkan kopi decaf untuk kesehatan jantung.

4. Konsumsi kopi turunkan risiko gagal jantung

Studi lainnya juga ada yang meneliti tentang hubungan konsumsi kopi dengan risiko kejadian gagal jantung. Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa konsumsi kopi yang lebih tinggi dihubungkan dengan risiko gagal jantung yang lebih rendah.

Lalu, bagaimana kopi dapat memberikan manfaat pada jantung?

Seringkali, orang orang menghubungkan dampak positif dari kopi dengan kandungan zat kafein. Namun, sebetulnya biji kopi terdiri dari lebih dari 100 senyawa aktif biologis yang dapat menurunkan stres oksidatif dan inflamasi, meningkatkan sensitivitas insulin, meningkatkan metabolisme, menurunkan penyerapan lemak dari usus, regenerasi sel di dinding pembuluh darah, dan memblokir reseptor reseptor yang dikaitkan dengan aritmia. Kopi juga terbukti dapat meningkatkan kandungan glutation dalam darah, yang merupakan suatu zat antioksidan dengan potensi yang sangat kuat.