Google Doodle Rayakan Hari Perempuan Sedunia, Ini Makna dan Sejarahnya

Google Doodle peringati Hari Perempuan Internasional 8 Maret 2022

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Hari perempuan internasional atau International Women's Day diperingati setiap tanggal 8 Maret. Hal ini dirayakan sebagai bentuk apresiasi bagi perempuan dan kesetaraan gender di masa depan.

Hari perempuan internasional adalah hari di mana perempuan diakui atas prestasi mereka tanpa memandang perpecahan, baik nasional, etnis, bahasa, budaya, ekonomi atau politik.

Makna Google Doodle Hari Perempuan Internasional

Peringatan Hari Perempuan Internasional kali ini juga diperingati Google dengan membuat ilustrasi yang menampakkan gambar kartun banyak perempuan yang memiliki warna kulit, suku, budaya dan ras yang berbeda.

Ketika gambar doodle tersebut diklik, pengguna bakal disajikan sebanyak tujuh slide show animasi yang memperlihatkan gambaran dari kegiatan perempuan dari seluruh dunia.

Tampak seorang ibu dua anak yang bekerja dari rumah sambil menjaga anak-anaknya. Ada juga dokter perempuan yang tengah mempersiapkan tindakan operasi. Montir sepeda motor perempuan yang sedang mengajarkan keterampilan ke anaknya, hingga fotografer wildlife perempuan yang sedang berada di alam liar untuk memotrat flora dan fauna.

Setiap ilustrasi animasi dalam Google Doodle hari ini memiliki makna tentang seorang perempuan tampil untuk diri mereka sendiri dan kepentingan keluarga.

Google Doodle International Women's Day 2022 kali ini diilustrasikan oleh seniman bernama Thoka Maer.

Sejarah Hari Perempuan Internasional

Melansir laman resmi internationalwomensday.com, Pada tahun 1908, terdapat kerusuhan besar dan perdebatan kritis di kalangan perempuan yang dipicu dari penindasan dan ketidaksetaraan. Pada tahun ini 15.000 perempuan turun ke jalan untuk menuntut jam kerja yang lebih manusiawi, gaji yang lebih baik, dan hak suara untuk didengarkan. 

Setahun setelhnya, tepatnya tahun 1909, Amerika Serikat menjadi negara yang pertama kali memperingati Hari Perempuan Nasional. 

Pada tahun 1910, Dalam International Conference of Working Women di Kopenhagen tahun 1910, seorang perempuan bernama Clara Zetkin yang merupakan pemimpin Kantor Perempuan untuk Partai Sosial Demokrat di Jerman, mengajukan gagasan tentang Hari Perempuan Sedunia.

Pada tahun berikutnya, tepatnya 1911 Hari Perempuan Sedunia atau International Women’s Day pertama kali diperingati pada tahun 1911 di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss, pada 19 Maret.

Mereka menyerukan hak perempuan untuk bekerja, memegang jabatan publik, hak memilih, hak pendidikan, dan mengakhiri diskriminasi terhadap perempuan.

Hari Perempuan Sedunia untuk pertama kalinya dirayakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 1975.