4 Tips Atasi Panas Ekstrem bagi Jamaah Haji di Arab Saudi

Suasana jamaah haji di Arba Saudi - (foto by kemenag.go.id)


CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Kondisi di Arab Saudi saat ini  sedang mengalami musim panas dengan suhu rata-rata 40-44 derajat celcius, bahkan suhunya bisa lebih tinggi dari yang diperkirakan. Karena itu pada pelaksanaan ibadah haji tahun ini, jamaah haji diminta untuk menjaga kondisi kesehatan.

Tim dokter Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, dr. Eva Delsi menjelaskan dehidrasi dan melepuh pada telapak kaki karena tidak menggunakan alas kaki menjadi salah satu penyebab jamaah haji Indonesia tidak bisa menunaikan Ibadah.  Terlebih tidak ada penanda gerah membuat jemaah Indonesia sering tidak sadar tubuhnya sedang mengalami dehidrasi.

''Cuaca di sini memang panas banget dan tidak mengeluarkan keringat, beda dengan di Indonesia, kita bisa merasa gerah. Di sini kita merasa baik baik aja karena tidak ada penanda, kalau di indonesia kan ada penanda, contohnya berkeringat,'' jelas dr Eva seperti yang dikutip dari laman resemi Kementerian Kesehatan.

Berikut ini 4 tips yang dibagikan dokter Eva bagi para calon jamaah haji maupun jmaah haji yang sedang beribadah di Tanah Suci.

1.       Minum Sesering Mungkin

Menurut dr. Eva, kondisi dehidrasi pada tubuh, tidak hanya berpengaruh pada kondisi kulit atau bibir yang kering dan pecah pecah, melainkan dapat mengarah pada kondisi yang lebih gawat. Karenanya disarankan untuk jamaah haji agar minum sesering mungkin.

“Sebelum tawaf minum, setelah selesai tawaf, sebelum sa'i, setelah sa'i, jangan lupa minum,”sarannya.

2.       Minum Minimal 5 Botol Setiap Hari

Dokter Eva mengingatkan para Jemaah untuk rutin minum air, meskipun tidak merasa haus, makan tepat pada waktunya, dan gunakan Alat pelindung diri. Usahakan minum minimal 5 botol per hari.

“Meskipun di malam hari jangan lupa minum,” lanjutnya.

3.       Minum Air Berelektrolit

Cairan berelektrolit misalnya oralit juga dapat membantu jamaah agar cairan dalam tubuh tetap stabil. Pasalnya dehidrasi bisa berakibat fatal bagi kondisi kesehatan jamaah haji.

“Kalau kita dehirasi yang terganggu semua sel tubuh, akibatnya mulai dari yang teringan seperti rasa mual, kulit terasa kering, sampai dengan bergejala berat seperti delirium (berperilaku seperti orang bingung) sampai dengan terjadinya heat stroke yang ditandai gangguan kesadaran atau pingsan. Itu yang kita mau hindari,” jelas dr Eva.

4.       Jangan Menunggu Haus

Meskipun sering minum, lanjut dr Eva dengan cuaca dan kelembapan di tanah suci, tidak akan membuat jemaah sering buang air kecil. Sehingga jemaah diminta untuk rutin minum air dan jangan tunggu haus.