Rahasia Capai Finansial Freedom di Usia Muda, Begini Caranya!

Ilustrasi - (foto by Getty Image)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar — Menjadi bebas secara finansial atau finansial freedom di usia muda bukan cuma impian. Dengan langkah yang tepat sejak dini, kamu bisa membangun keuangan yang kuat sebelum usia 30-an. Merangkum dari berbagai sumber literasi keuangan pada laman Kemenkeu dan Sikapi Uangmu berikut beberapa tips mengatur keuangan di usia muda.

1. Tentukan Tujuan Keuangan dengan Jangka Waktu yang Jelas

Sebelum mulai menabung atau berinvestasi tuliskan tujuan keuangan Anda. Misalnya dana darurat, membeli rumah, modal usaha, atau pensiun.

Tentukan pula jangka waktu untuk tiap tujuan apakah dibutuhkan jangka pendek, menengah atau panjang.

2. Hitung Berapa yang Perlu Dicapai Tiap Periode 

Sebaiknya hitung berapa yang perlu dicapai dalam waktu tertentu agar tujuan realistis dan bisa diukur.

3. Buat Anggaran dan Catat Pengeluaran

Buat anggaran bulanan yang realistis: pisahkan kebutuhan pokok, keinginan, investasi/tabungan.

Catat semua pengeluaran, baik besar maupun kecil.untuk melacak ke mana uang kamu pergi.

Evaluasi tiap bulan, lihat apakah ada pengeluaran yang bisa dikurangi atau dialokasikan ulang.

Dengan anggaran dan pencatatan, Anda bisa melihat potensi kebocoran keuangan.

4. Sisihkan Dana Darurat dan Prioritaskan Tabungan

Usahakan memiliki dana darurat yang cukup untuk kebutuhan hidup selama 3‑6 bulan apabila terjadi situasi tak terduga (misalnya kehilangan pekerjaan, sakit) agar tidak perlu meminjam.

Sisihkan sebagian pendapatan rutin untuk menabung, sebaiknya di awal (pay yourself first), bukan dari sisa.

5. Belajar Investasi Secepat Mungkin dengan Risiko yang Anda Pahami

Pelajari dahulu profil risiko investasi Anda. Apakah Anda toleran terhadap fluktuasi, atau lebih suka stabilitas.

Pilih instrumen investasi yang cocok dan resmi: reksa dana, emas, atau instrumen lain yang diatur oleh pemerintah .

Gunakan dana yang tidak mengganggu kebutuhan pokok (dana dingin). Hindari investasi karena “ikut‑ikutan” atau FOMO (fear of missing out). 

6. Hindari Utang Konsumtif dan Pinjaman Tidak Resmi

Jangan mengambil utang untuk memenuhi gaya hidup atau keinginan semata. Utang harus produktif atau digunakan untuk sesuatu yang memberikan nilai (misalnya modal usaha, pendidikan).

Waspadai pinjaman online ilegal dan tawaran yang terlalu bagus untuk jadi kenyataan. OJK mengingatkan generasi muda banyak terjerat pinjol ilegal karena FOMO dan kurangnya literasi.

7. Investasi  Pengembangan Diri

Investasi terbaik selain finansial adalah pada keterampilan pribadi: kursus, sertifikasi, bahasa, atau kemampuan tambahan yang relevan.

Dengan kemampuan ini, peluang penghasilan akan meningkat. Ini juga bagian dari produk literasi keuangan OJK, yang menekankan pentingnya meningkatkan daya saing diri.

8. Disiplin, Evaluasi, dan Konsistensi

Disiplin dalam melaksanakan anggaran, tabungan, dan investasi.

Lakukan evaluasi secara rutin: setiap bulan atau kuartal, periksa target keuangan kamu apakah tercapai, atau perlu disesuaikan.

Konsistensi kebiasaan baik akan menghasilkan perubahan besar dalam jangka panjang.