Anak Juga Bisa Depresi, Ketahui Ciri dan Cara Mengatasinya

. Rabu, 16 Februari 2022 21:15
Ilustrasi anak yang depresi - (foto by: pixabay)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Tak hanya orang dewasa, depresi juga bisa terjadi pada anak-anak. Depresi pada anak. Depresi pada anak dapat membatasi kemampuannya untuk beraktivitas secara normal. 

Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam dan rasa tidak peduli, putus harapan atau tidak berharga dalam waktu lebih dari 2 minggu 

Psikolog anak, Kartika Cahyaningrum menjelaskan banyak faktor yang dapat menyebabkan anak-anak mengalami depresi. Namun kebanyakan depresi yang dialami oleh anak disebabkan karena faktor eksternal atau faktor dari luar diri anak. Faktor itu bisa saja berasal dari orangtua, keluarga, dan lingkungan sekitar. 

"Tanpa disadari permasalahan yang dialami oleh orangtua atau ketika orangtua sedang bermasalah hal tersebut juga dapat berimbas ke anak sehingga dapat mnyebabkan anak mengalami depresi, misalnya saja perceraian orangtua, perebutan hak asuh anak, kehilangan orangtua, kehilangan anggota keluarga hal tersebut dapat juga menjadi penyebab anak mengalami depresi," jelasnya kepada CELEBESMEDIA.ID, Rabu (16/2/2022)

Lebih jauh psikolog yang berkerja di Biro Psikologi LPPT Widya Prasthya Makassar ini menjelaskan anak yang depresi dapat diketahui dengan beberapa ciri-ciri, diantaranya : 

  • Pola makan berubah. Misalnya menjadi lebih sedikit maupun lebih banyak.
  • Pola tidur berubah. Menjadi sulit tidur maupun menjadi lebih banyak tidur.
  • Kurang memiliki minat untuk melakukan aktivitas.
  • Mengurung diri di kamar.
  • Lebih sering menangis atau malah tidak menunjukkan emosi apapun
  • Lebih banyak diam dan tidak mau berbicara dengan anggota keluarga lainnya.
  • Menarik diri dari lingkungan sosialnya.

"Yang parah jika sudah bicara tentang bunuh diri atau bicara soal kematian, ini patut diwaspadai," jelas psikolog yang akrab disapa Tika ini.

Orangtua harusnya lebih peka dan perlu mengetahui langkah yang harus dilakukan saat mendapati anaknya mengalami depresi.

Untuk fase pencegahan

1. Ajari anak untuk lebih mengenal emosinya.

"Dengarkan semua keluh kesah anak. Jadilah tempat yang nyaman bagi anak untuk menceritakan segala hal," jelasnya.

2. Jangan tunjukan kepada anak konflik antara kedua orangtua.

"Perlu dipahami juga bahwa peran kedua orangtua tetap harus ada dan hadir untuk anak dan juga tanyakan pula terkait kondisi anak pasca kedua orangtua berpisah karena tidak dapat dipungkiri perpisahan orangtua dapat meninggalkan "luka" pada anak yang dapat menyebabkan anak menjadi depresi," ucapnya.

Fase penanganan

1. Amati perilaku anak, dan bila anak sudah mulai menunjukkan ciri2 depresi, dekati anak

2. Coba cari tahu apa permasalahan yang sedang dihadapi anak.

3. Tanyakan kepada teman terdekat anak maupun guru, maupun orang yang berinteraksi dengan anak terkait perubahan perilaku anak

4. Jika orangtua mulai merasa khawatir, tidak masalah untuk mencari bantuan profesional seperti psikolog, psikiater, maupun dokter