3 Cara Efektif dari Kemenkes Cegah Penularan Pneumonia

Ilustrasi anak menderita pneumonia - (foto by freepik)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Lepas dari masa pandemi Covid -19, saat ini publik tengah digegerkan dengan wabah Pneumonia yang tiba-tiba menyerah China sebulan terakhir. Umumnya yang menjadi korban adalah anak-anak. 

Pneumonia,  adalah kondisi peradangan yang terjadi pada jaringan paru-paru. Peradangan ini mengakibatkan alveolus (kantong udara) terisi oleh cairan, sehingga paru-paru tidak dapat berfungsi dengan baik.

Penyakit ini bukanlah hal yang baru dalam dunia kesehatan. Pneumonia merupakan salah penyakit berbahaya. Menurut laporan Unicef Indonesia tahun 2020, tercatat 800.000 balita meninggal karena pneumonia setiap tahunnya di seluruh dunia. Khusus di Indonesia, lebih dari 19.000 balita meninggal karena pneumonia di 2018, atau lebih dari 2 anak setiap jam.

Cara pencegahan Pneumonia

Penting untuk mengetahui cara mencegah penyakit ini. Melansir laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Rabu (29/11) berikut ini 3 cara mencegah penularan penyakit Pneumonia.

1. Cuci Tangan

Mencuci tangan secara rutin dengan sabun dan air dapat membantu mencegah penyebaran kuman yang dapat menyebabkan pneumonia.

2. Hidup Sehat

Pola hidup sehat seperti berhenti merokok, olahraga teratur, dan diet seimbang dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mencegah pneumonia.

3. Hindari Kontak dengan Orang Sakit

Jika mungkin, hindari kontak dekat dengan orang yang sakit, terutama mereka yang memiliki infeksi saluran pernapasan.


  • Penyebab Pneumonia

    Selain pencegahan, perlu diketahui penyebab dari Pneumonia agar pencegahan akan penularan penyakit tersebut bisa lebih optimal.

    Kementerian Kesehatan dalam.laman resminya menjelaskan penyebab disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, termasuk bakteri, jamur, protozoa, dan virus. Selain itu, beberapa faktor langsung juga dapat memicu pneumonia, seperti:

    1. Kebiasaan Merokok

    Merokok dapat merusak paru-paru dan menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, sehingga meningkatkan risiko pneumonia.

    2. Penyakit Jantung Kronis 

    Penyakit jantung dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko pneumonia.

    3. Diabetes Melitus

    Diabetes dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan risiko pneumonia.

4. Kelemahan Struktur Organ Pernapasan

Kelemahan struktur organ pernapasan dapat membuat paru-paru lebih rentan terhadap infeksi.

5. Penurunan Tingkat Kesadaran

Penurunan tingkat kesadaran dapat meningkatkan risiko aspirasi, yang dapat menyebabkan pneumonia.

Kuman yang menyebabkan pneumonia biasanya berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya. 

Hal ini dipengaruhi oleh interaksi pasien yang kemudian menyebabkan infeksi, cara terjadinya infeksi, gangguan sistem kekebalan tubuh, adanya penyakit kronis, polusi lingkungan, dan penggunaan antibiotik yang tidak sesuai.

Gejala Pneumonia

  • Gejala Pneumonia biasanya dimulai dengan beberapa tanda tertentu, yakni:
  • Demam disertai nyeri kepala dan tubuh menggigil.
  • Batuk tidak berdahak, atau berdahak dengan cairan mengandung nanah yang berwarna kekuningan.
  • Nyeri dada yang terasa ketika bernapas hingga napas yang pendek.
  • Mual, muntah, dan diare.
  • Rasa nyeri pada otot, sendi, serta mudah lelah
  • Denyut nadi yang melemah hingga 100 kali per menit.
  • Jika anggota keluarga mengalami kesulitan bernapas atau terjadi peningkatan frekuensi napas, segeralah bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

    Dokter akan melakukan penanganan terhadap pneumonia dengan terapi kausal, terapi suportif umum, terapi inhalasi, dan fisioterapi dada.