Ini 'Imbalan' Sehingga Tarif Trump Turun 19 Persen

CELEBESMEDIA.ID, Makassar- Presiden Amerika Serikat Donald Trump mematok tarif impor untuk produk Indonesia turun dari yang sebelumnya ditetapkan 32 persen menjadi 19 persen.
Turunnya angka ini berkat negosiasi panjang yang dilakukan Indonesia sejak April hingga Juli 2025.
Trump mengatakan bahwa "kesepakatan besar" yang didapatkan merupakan hasil negosiasi dengan Presiden Prabowo Subianto.
"Pagi ini saya menyelesaikan sebuah kesepakatan penting dengan Republik Indonesia setelah berbicara dengan Presiden yang sangat saya hormati, Prabowo Subianto," tulis Trump di akun Truth Social, Selasa.
Lalu apa yang didapatkan Amerika Serikat hingga mau menurukan tarkf impornya untuk Indonesia?
Trump pada akun sosial medianya juga menjelaskan beberapa kesepakatan yang didapatkan dengan Indonesia, yakni:
1. Indonesia akan belanja energi AS senilai 15 miliar dolar AS (sekitar Rp244 triliun)
2. Belanja produk pertanian Amerika Serikat senilai 4,5 miliar dolar AS (sekitar Rp73,1 triliun)
3. Indonesia akan membeli 50 jet Boeing namun tidak dirincikan maskapai atau pihak yang akan membeli pesawat tersebut.
4. Kepada wartawan Trump juga mengungkapkan AS akan memperoleh "akses penuh" ke pasar Indonesia artinya produk AS akan bebas bea masuk ke Indonesia. Atau dengan kata lain tarif ekspor AS ke Indonesia 0 persen.
Investasi yang Diperoleh Indonesia
Dengan kesepakatan itu apakah Indonesia mendapatkan keuntungan lainnya selain penurunan tarif menjadi 19 persen?
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyebut kesepakatan tarif resiprokal antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) tidak sekadar menuntut akses pasar, tetapi juga akan ada investasi baru dari AS.
Indonesia akan mendapat investasi dari AS untuk beberapa komoditas, salah satunya melalui sektor energi.
"Sebenarnya Amerika itu tidak semata-mata akses pasar yang kita tuntut. Karena ternyata juga akan melakukan investasi," ujar Budi, dikutip dari Antara, Rabu.
"Jadi kalau tadi ada kekhawatiran, misalnya minyak. Karena memang nanti juga akan investasi di Indonesia. Artinya ada beberapa komoditas yang akan dilakukan investasi di Indonesia," lanjutnya.
Menurut Budi, kesepakatan tarif resiprokal sebesar 19 persen bertujuan untuk mendukung industri dalam negeri. Sebab banyak barang baku dan barang modal yang akan diimpor dari Amerika.
Sumber: BCC-Antara