Israel Tuduh Staf UNRWA Jadi Militan Hamas, Kemlu RI: Harus Dibuktikan

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI menegaskan bahwa tuduhan Israel terkait keterlibatan staf badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) yang bergabung menjadi militan Hamas harus dibuktikan.

“Setiap tuduhan harus dibuktikan. Karena itu, investigasi yang menyeluruh, kredibel dan transparan harus dilakukan,” kata Juru Bicara Kemlu RI Lalu Muhamad Iqbal mengutip Antara, Selasa (30/1).

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga telah menginstruksikan Office of Internal Oversight Service (OIOS) untuk melakukan investigasi.

“Kita tunggu hasilnya,” tutur Iqbal.

Indonesia juga menyayangkan sikap beberapa negara yang menunda dukungan keuangan kepada UNRWA, padahal tuduhan Israel belum terbukti benar.

“Langkah tersebut akan memperburuk situasi kemanusiaan di Gaza, Palestina, yang saat ini sudah sulit,” kata Iqbal.

Dua belas negara memutuskan untuk menangguhkan dana kepada UNRWA, yang didirikan pada 1949 untuk membantu para pengungsi Palestina di Timur Tengah. 

Negara-negara tersebut yakni Jerman, Swiss, Italia, Kanada, Finlandia, Australia, Inggris, Belanda, Amerika Serikat, Prancis, Austria dan Jepang

Tercatat ada 13.000 orang di Gaza yang menjadi staf UNRWA. Israel menuduh beberapa diantaranya tergabung dalam militan Hamas dan ikut serta dalam penyerangan 7 Oktober lalu.

Tuduhan Israel itu muncul setelah Mahkamah Internasional (ICJ) pada Jumat (26/1). 

ICJ memutuskan mengeluarkan keputusan sementara yang menyatakan klaim Afrika Selatan yang menyebut Israel melakukan genosida di Gaza memiliki dasar yang masuk akal.