Tender Dini Pembangunan Stadion Mattoanging Dimulai

Desain Stadion Mattoanging - (ist)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Proses pembangunan Stadion Mattoanging yang merupakan homebase klub tertua di Indonesia, PSM Makassar akhirnya memasuki tahap tender dini.

Hal itu ditandai dengan penayangan pengumuman tender dini di laman Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) Biro Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setda Provinsi Sulsel per 31 Desember 2021.

"Dipersilahkan bagi perusahaan yang ingin mendaftarkan diri, segera memenuhi persyaratan yang ada. Batas pendaftaran peserta lelang paling lambat 8 Januari 2022 pukul 16.00 Wita," ujar Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel, Andi Arwin Azis di Makassar. 

Arwin mengakui, tender dini sedikit mengalami keterlambatan karena adanya perubahan aturan, dari sebelumnya berpedoman Perpres 16 Tahun 2018, tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah menjadi Perpres 12 Tahun 2021. Pada Perpres sebelumnya, salah satu persyaratan tender dini yaitu setelah KUA-PPAS untuk tahun anggaran 2022 disepakati bersama antara DPRD dan Kepala Daerah. 

"Sementara di Perpres baru, tender dini baru bisa dilakukan bukan hanya saat kesepakatan bersama KUA-PPAS, tapi dimulai setelah pembahasan dan persetujuan bersama DPRD dan Kepala Daerah, artinya setelah ditetapkan APBD baru kemudian boleh melakukan proses tender dini. Itu yang membuat tender dini baru dilaksanakan prosesnya di awal Desember," jelasnya. 

Pihaknya pun dengan gerak cepat, menyiapkan dokumen dan melakukan review dokumen dan probity advice bersama LKPP, Inspektorat (APIP), BPKP serta dari Pokja Biro PBJ. Meski tender dini terlaksana di akhir Desember, Arwin memastikan prosesnya akan cepat. Sebab, pelaksanaan tender dini dan tender konvensional berbeda. 

"Terutama dari tahapan dan kelengkapan dokumen tender dini itu cenderung cepat prosesnya ketimbang tender konvensional di tahun anggaran berkenaan. Jadi kita berharap, pemenang segera ditetapkan lalu kemudian sudah mulai bekerja," bebernya. 

Sebagai catatan, lanjutnya, pembangunan Stadion Mattoanging nantinya akan menggunakan metode Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun (Design and Build). 

Ia berharap, ini menjadi awal yang baik untuk selanjutnya bisa berjalan lancar. Dengan demikian, harapan stakeholder olahraga terutama pecinta sepakbola di Sulawesi Selatan bisa segera terwujud. 

"Insya Allah tahapan ini akan terus berlanjut sampai dimulainya pekerjaan konstruksi nanti," pungkasnya.

Seperti diketahui, pembangunan Stadion Mattoanging yang dibongkar pada 2020 itu, tertunda setahun lebih karena anggarannya tidak dialokasikan dalam APBD Perubahan Sulsel Tahun 2021.

Sebelumnya pembangunan Stadion Mattoanging bisa dilanjutkan dengan menggunakan bantuan keuangan daerah bersumber pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Namun, melalui kebijakan Plt Gubernur Sulsel, hal itu urung dilakukan karena kondisi keuangan daerah tidak memadai.

Skema pinjaman dari PEN, seperti diberitakan Antara pada Selasa (14/9), awalnya sebesar Rp1,1 triliun lebih, dari total anggaran pinjaman estimasi Rp1,3 lebih triliun lebih, termasuk di dalamnya ultimate desain bangunan stadion berstandar FIFA dengan kapasitas 40 ribu penonton.

Meskipun pinjaman Rp1,1 triliun lebih itu sudah terpenuhi, namun belum menjamin bangunan stadion jadi 100 persen, sehingga dibatalkan, kemudian diajukan ke APBD murni tahun 2022.

Setelah perubahan desain dilakukan sesuai standar FIFA dengan kapasitas 20 ribu penonton, Pemprov Sulsel mengusulkan anggaran Rp70 miliar dalam ABPD 2022 untuk pembangunan tahap pertama pada bagian lapangan dan lintasan atletik.

Perlu diketahui, pembiayaan pembangunan Stadion Mattoanging akan dianggarkan setiap tahun. Proyek yang diperkirakan rampung pada 2023 itu, membutuhkan anggaran sebesar Rp300 miliar.