PB PGI Apresiasi Makassar, Sebut ISC–MSGT Jadi Penggerak Golf Tourism
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia (PB PGI), Suharson - (foto by Rifki)
CELEBESMEDIA.ID, Makassar — Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia (PB PGI), Suharsono, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan Indonesia Senior Cup (ISC) ke-9 dan Makassar Senior Golf Tournament (MSGT) ke-7 Tahun 2025.
Ia menilai Makassar berhasil membuktikan diri sebagai tuan rumah yang aktif dan mampu menghadirkan turnamen berkelas nasional yang berdampak pada perkembangan golf serta industri pendukungnya.
“Kita sebagai induk organisasi dari golf, kita sangat senang karena di mana artinya pengprov-pengprovnya itu aktif. Kita berharap dari Makassar ini sebagai contoh pengprov lain supaya bisa lebih aktif, sering-sering membuat turnamen seperti ini,” ujar Suharsono saat penutupan ISC dan MSGT di Sandeq Ballroom Hotel Claro Makassar, Kamis (27/11) sore.
Menurutnya, dua turnamen tersebut tidak hanya menghadirkan kompetisi, tetapi juga menggerakkan ekosistem golf di daerah. Kehadiran ratusan peserta dari berbagai provinsi menunjukkan bahwa Makassar mampu menjadi pusat pertemuan penting bagi para pegolf senior.
“Dengan adanya turnamen ini kan lapangan bisa hidup, ramai. Bukan hanya lapangan, UMKM semua juga bergerak,” jelasnya.
Suharsono menegaskan bahwa golf saat ini telah berkembang menjadi industri yang melibatkan banyak sektor, termasuk perhotelan, transportasi, dan kuliner. Aktivitas turnamen disebut memberikan efek ekonomi yang signifikan bagi daerah penyelenggara.
“Jadi golf itu bukan hanya sekadar bermain golf, tapi di situ ada industrinya. Industri di mana para pengusaha berkumpul, hotel rame, jadi kita berharap nanti ke depan golf kita akan lebih maju,” katanya.
Ia juga menilai bahwa memindahkan lokasi turnamen ke berbagai daerah merupakan strategi efektif untuk mendukung sport tourism. Dengan penyelenggaraan yang bergilir, setiap daerah berkesempatan mempromosikan potensi pariwisata sekaligus memperluas partisipasi pegolf senior.
“Justru kalau kita bikin di daerah-daerah pindah-pindah misalnya Makassar, Bali, itu kan semuanya ada industri. Jadi golf tidak hanya olahraga, tapi ada industri yang bisa kita jual,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Perpesi Masrizal Achamd Syarief juga menegaskan pentingnya mobilitas turnamen sebagai sarana memperkuat sport tourism. Menurutnya, rotasi lokasi memungkinkan terciptanya ruang silaturahmi antarpegolf senior sekaligus mendorong peningkatan prestasi.
“Kita targetnya tentu juga terkait dengan prestasi, selain dari itu juga membangun silaturahmi antar golfer senior dan juga bagian dari golf-tourism. Jadi kita berpindah-pindah dari satu daerah untuk juga menggiatkan pariwisata,” kata Masrizal di Padang Golf Baddoka, Rabu (26/11).
Ia menilai Makassar menjadi pilihan yang tepat karena pertumbuhan jumlah pegolf dan kualitas lapangan yang terus meningkat. Padi Valley disebut memiliki karakter unik dengan panorama artistik, sementara Baddoka menjadi lapangan legendaris yang untuk pertama kalinya digunakan secara resmi dalam event besar Perpesi.
Dengan suksesnya penyelenggaraan ISC dan MSGT 2025, PB PGI berharap Makassar dan daerah lain semakin aktif menggelar turnamen serupa demi mendorong perkembangan golf nasional dan memperkuat perputaran ekonomi lokal.
Laporan: Rifki
