Home > PSM

Tangis Haru Sadikin Bawa PSM Juara

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Direktur Utama PSM Makassar, Sadikin Aksa tak bisa menahan tangis haru setelah wasit Thoriq M Alkatiri asal Purwakarta meniup pluit panjang tanda berakhirnya pertandingan dan sekaligus memastikan PSM Makassar meraih juara Liga1 musim 2022/2023 setelah mengalahkan Madura United pada laga pekan ke-32 yang berakhir skor 3-1 di stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan Pemekasan, Jumat (31/03/2023).

Ia melompat dan berlari dari bench menyerbu ke dalam lapangan bersama pemain dan official menyambut gembira kemenangan dan hasil yang dicapai PSM Makassar malam itu. Mukanya memerah disambut tangis yang keluar dari matanya dengan perasaan haru sambil menyapa dan memeluk setiap pemain dan official.

Sadikin Aksa seorang pengusaha nasional, dinilai sebagai sosok penting di balik kesuksesan skuad tim sepakbola PSM. Meski saat awal menakhodai PSM menggantikan Munafri Arifuddin melalui RUPS PT. Persaudaraan Sepakbola Makassar tentu menemui berbagai kendala.

Ia termasuk orang yang "gila bola" karena mau meluangkan tenaga dan pikiran, juga uang dan resiko rugi yang bisa dialami untuk mengurus sepakbola. Pengorbanannya sangat luar biasa, 

Sadikin sudah mengurusi PSM sejak kakaknya Erwin Aksa menjadi manajer tim (2003-2006), saat itu PSM Makassar berhasil meraih prestasi sebagai runner-up (2003-2004), peringkat 3 (2005) dan peringkat 4 (2006).

Kemudian Sadikin dipilih menjadi Ketua Umum Persatuan Sepakbola Makassar (PSM) untuk masa bakti 2012-2016 dalam Rapat Umum Anggota Perkumpulan PSM.

Tahun 2011, PSM bergabung dalam kompetisi Liga Prima Indonesia (LPI) yang digagas oleh pengusaha Arifin Panigoro dengan menerapkan sistem modal dan bagi hasil bagi setiap tim peserta. Ini membuat setiap klub bisa mandiri secara profesional dan manajemen. Kepemilikan PSM pun berpindah tangan ke Arifin Panigoro, pemilik Medco Group dan menunjuk Rully Habibie sebagai CEO PSM Makassar kala itu.

Tahun 2013, Liga Primer Indonesia harus terhenti karena dianggap sebagai breakaway league dan tidak memiliki izin dari PSSI. Saat itu PSM bersama Persema Malang, Persebaya dan Persibo Bojonegoro terancam sanksi hukuman berat hingga degradasi dari PSSI.

Sadikin kemudian menemui Arifin Panigoro untuk berdialog mengenai masa depan sepakbola Indonesia, sekaligus menyampaikan keinginannya mengambil kembali kepemilikan PSM dari tangan Arifin Panigoro.

Ia pun tergerak menyelamatkan PSM yang didera kondisi yang tidak mengenakkan saat itu. Komunikasi intens dan lobi dilakukan dengan Widjayanto Direktur Utama LPIS dan Djoko Driyono, Sekjen PSSI pada waktu itu. Beruntung akhirnya PSM bisa lolos dari hukuman dan kembali masuk Liga Indonesia saat unifikasi kompetisi (LSI-LPI) berjalan.

Tangis haru saat temu supporter

Tahun 2014, pasca lolosnya PSM kembali ke liga Indonesia, Sadikin kemudian bertemu dengan kelompok supporter PSM untuk menjelaskan kondisi PSM pada saat itu. Pertemuan berlangsung di lantai 23 gedung Menara Bosowa dihadiri beberapa kelompok supporter dipimpin Dg Uki, Panglima LAJ (Laskar Ayam Jantan).

Sadikin menjelaskan bahwa saat itu nasib sepakbola Indonesia belum jelas karena konflik dualisme kepengurusan PSSI ditambah lagi persoalan finansial yang didera PSM cukup besar saat ditake over olehnya. Raut wajahnya pun berubah menjadi sedih dan terharu ketika menyampaikan keinginannya mengambilalih kepemilikan PSM semata hanya karena harga diri dan ingin mengembalikan kejayaan klub kebanggan masyarakat Sulawesi Selatan.

"PSM itu harga diri (siri') kita, bagaimana mi kalau PSM dimiliki bukan orang kita, ini mi klub kebanggaannya orang Sulsel", ujar Ikin sapaan akrabnya.

Ia pun menjanjikan akan membenahi skuad tim dengan materi pemain lokal yang kuat dan berharap kepada kelompok supporter untuk bersama-sama mendukung "Pasukan Ramang" berlaga di kompetisi kasta tertinggi sepakbola Indonesia.

Sadikin memang bukan sosok orang yang selalu tampil didepan publik, dia lebih banyak berperan dibelakang layar dan mencari solusi bagi pengembangan skuad tim sepakbola karena kecintaanya terhadap PSM tak perlu diragukan lagi.

Tangis haru di lapangan Karebosi

Tahun 2015, Moh Ramdhan Pomanto, Walikota Makassar menyerahkan pengelolaan lapangan Karebosi kepada PSM untuk digunakan sebagai homebase latihan.

Sarana dan prasarana ini diserahkan langsung oleh Walikota kepada Sadikin Aksa sebagai Ketua Umum PSM Makassar disaksikan Muhammad Anshar Kepala Dinas PU Makassar dan jajaran pemkot, pengurus dan mantan pemain PSM.

Saat menyampaikan pidato, Sadikin tak kuasa menahan tangis di acara penyerahan simbolis "hadiah" pengelolaan lapangan latihan PSM di Karebosi, Jumat (10/4/2015).

Ia menangis karena terharu banyaknya pihak yang masih sangat peduli kepada PSM.

Jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana ia dan manajemen lainnya kerja keras untuk tim.

"Saya terharu sekali sekaligus bangga karena ada pak Walikota, kemudian ada pengusaha maritim yang mau memberikan sumbangsihnya untuk PSM, ‎" ujar Ikin dengan terisak.

Tampak jelas terlihat rumput lapangan yang menghijau dan rapi dilengkapi fasilitas bench pemain dan official, pembatas penonton dan jaring pengaman bola serta air bersih yang dilakukan pembenahan oleh Dinas PU Makassar sebagai bentuk kepedulian pemerintah kota kepada PSM Makassar.

10 tahun membangun impian

Bukan waktu yang singkat bagi Sadikin, sejak tahun 2013 membenahi PSM Makassar hingga kini. Mulai membenahi urusan legalitas dan pengalihan kepemilikan, menyiapkan modal kerja, merombak pengurus hingga bongkar pasang komposisi pemain dan pelatih dengan biaya yang tidak sedikit. 

Belum lagi urusan lapangan latihan yang ideal, mess pemain dengan segala fasilitas, termasuk stadion yang memenuhi standar regulasi dan kualifikasi PSSI/FIFA untuk menjadi markas bagi PSM Makassar.

Termasuk pula memenuhi ekspektasi masyarakat Sulawesi Selatan agar tim kebanggaannya bisa juara kembali. Meski ada kalanya dihujat oleh penonton saat tim skuad tampil dengan hasil buruk. Begitulah mengurusi sepakbola dengan segala kompleksitas persoalannya.

Sadikin tidak kapok, pria yang hobi olahraga otomotif ini malah berkeinginan membangun academy untuk mencetak pemain usia muda.

Suatu ketika Sadikin Aksa, Rully Habibie dan Andi Darussalam Tabusala duduk bertiga di stadion Mattoanging usai laga pekan pertama QNB League 2014/2015 antara PSM melawan Persiba Balikpapan. Saat itu ketiganya terlihat asik membahas konsep pembinaan dan pengembangan sepakbola di Sulawesi Selatan, khususnya PSM Makassar.

Sadikin melontarkan gagasannya membangun akademi PSM bagi talenta muda yang bertujuan mempersiapkan banyak pemain lokal berbakat.

Tahun 2017, Sadikin menunjuk Munafri Arifuddin menggantikan Rully Habibie sebagai CEO PSM Makassar. Posisi Rully Habibie bergeser karena domisili dan banyak beraktifitas di Jakarta. 

Ia pun menugaskan Appi sapaan akrab Munafri Arifuddin untuk fokus membangun tim di Makassar, mencari dan mendapatkan format ideal skuad tim PSM yang siap berlaga dengan pasukan tempur yang mumpuni. Selain itu juga menyiapkan akademi PSM yang akan berlaga di kompetisi Elite Pro Academy (EPA).

Gagasan Sadikin kemudian diwujudkan Appi dengan menyelenggarakan akademi PSM bersama mantan pemain PSM Febrianto dan berpusat di Mamuju, Sulawesi Barat.

PSM pun menjelma menjadi tim yang kuat dan disegani di setiap musim kompetisi liga Indonesia. Appi pun menuai sukses dengan membawa PSM juara runner-up (2018) dan menjuarai Piala Presiden 2019 dan menjadi klub sepakbola Indonesia pertama masuk final zona Asean AFC 2022.

Kini, PSM menjadi kandidat juara Liga Indonesia musim kompetisi 2022/2023 setelah mengumpulkan 72 poin dan kokoh di puncak klasemen. Sementara Persib dan Persija kalah selisih poin, meski sama-sama masih menyisakan 1 pertandingan lagi. 

Minggu nanti (16/04/2023) akan menjadi akhir penantian panjang PSM Makassar setelah puasa juara selama 23 tahun. Hari itu PSM akan menjamu tim tamu Borneo FC di stadion GBH Parepare sebagai laga akhir sekaligus pelaksanaan selebrasi Juara BRI Liga 1 dan penyerahan tropi yang akan dihadiri langsung oleh Menpora dan Ketua Umum PSSI.

Kerja keras Sadikin selama 10 tahun kini membuahkan hasil yang luar biasa dan membanggakan. Selamat PSM Juara bosku.

Penulis, Direktur PSM 2015-2019