Bendera One Piece Viral, Wamenag Ajak Arahkan ke Nasionalisme
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Fenomena viral bendera One Piece yang ramai di kalangan anak muda Indonesia mendapat perhatian khusus dari Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi’i.
Ia melihat tren budaya populer ini sebagai momentum positif yang dapat diarahkan untuk memperkuat semangat kebangsaan.
“Saya memahami One Piece itu manga anime atau kartun fiksi yang mengangkat semangat anti-penindasan, anti-penjajahan, dan anti-ketidakadilan,” ujar Wamenag, dikutip dari laman resmi Kementerian Agama, Kamis (7/8).
“Nilai anti penindasan kan positif. Nilai anti penjajahan juga positif. Ini termasuk nilai yang juga diperjuangkan Presiden Prabowo melalui semangat kemandirian bangsa.”
Dari Nakama ke Nasionalisme
Istilah "Nakama", yang berarti sahabat atau rekan seperjuangan dalam serial One Piece, digunakan Wamenag sebagai simbol kekuatan solidaritas. Ia mengajak para penggemar One Piece untuk mengalihkan semangat petualangan dan perjuangan dalam anime tersebut ke dalam gerakan nyata membela Merah Putih.
“Jika ada anak muda senang dengan kisah fiksi One Piece, kita bisa ajak mereka untuk mendukung program terbaik Presiden dan semangat serta energi itu bisa kita arahkan untuk mengibarkan dan membela Merah Putih,” tegasnya.
“Nakama kibarkan Merah Putih.”
Serial One Piece yang ditulis oleh mangaka Jepang Eiichiro Oda sejak akhir 1990-an telah menjadi fenomena global. Namun menurut Wamenag, Indonesia juga memiliki banyak kisah kepahlawanan nyata yang tak kalah inspiratif.
“Di Indonesia, banyak kisah pahlawan dan para pejuang bangsa yang kisahnya nyata, bukan fiksi,” ujarnya.
“Kisah-kisah pahlawan ini bisa dikemas dalam bentuk saga kejuangan yang sarat nilai dan kontekstual dengan Indonesia.”
Wamenag mengusulkan agar kisah-kisah tersebut dapat dikembangkan dalam format yang menarik dan populer agar lebih mudah diterima oleh generasi muda.
Senada dengan Wamenag, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, juga menyatakan dukungan terhadap langkah-langkah penguatan semangat kebangsaan. Pihaknya telah menyusun sejumlah inisiatif strategis di lembaga pendidikan.
“Kami sudah merancang aksi nyata, seperti menghidupkan kembali upacara di lembaga pendidikan, membiasakan menyanyikan lagu kebangsaan, dan sebagainya,” jelas Amien.
Sebagai bagian dari peringatan Hari Kemerdekaan, Ditjen Pendidikan Islam akan mengadakan lomba paduan suara dan lomba film pendek bertema nasionalisme.
“Lomba paduan suara akan mencakup Mars Madrasah dan lagu Bendera Merah Putih. Sedangkan lomba film pendek bertujuan menumbuhkan semangat cinta Tanah Air di kalangan generasi muda,” tutupnya.