Sampah Jadi Listrik, Makassar Menuju Zero Waste 2029

CELEBESMEDIA.ID, Makassar — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar serius ingin mengakhiri krisis sampah dan menjadikannya sumber energi masa depan. Langkah besar pun diambil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin yang memimpin langsung rombongan ke Jakarta untuk bertemu dua lembaga kunci yakni Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Pertemuan ini bukan sekadar silaturahmi, tapi gerakan nyata membangun sistem pengelolaan sampah yang efisien, modern, dan berdampak langsung bagi warga Makassar,” tegas Munafri.
Dalam kunjungan strategis pada Rabu (8/10/2025), Wali Kota Munafri bersama Sekda Makassar Andi Zulkifly Nanda, Ketua Tim Ahli Pemkot Andi Hudli Huduri, Kepala Bapenda Asminullah, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Helmy Budiman, diterima oleh CEO Danantara, Rosan Roeslani.
Rombongan juga melanjutkan audiensi ke KLHK dan disambut oleh Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup, Hanifah Dwi Nirwana.
Proyek yang sedang digagas adalah Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) atau Waste-to-Energy (WTE), sebagai bagian dari program Makassar Zero Waste 2029.
“Kita ingin maksimalkan potensi sampah menjadi energi terbarukan, tanpa membebani keuangan daerah,” jelas Munafri.
Menurutnya, salah satu fokus pembahasan dengan KLHK adalah regulasi terbaru yang masih menunggu keputusan resmi dari pemerintah pusat dalam bentuk Peraturan Presiden (Perpres). Tanpa regulasi ini, proyek tidak bisa berjalan optimal.
Di sisi lain, pertemuan dengan Danantara membuka peluang besar untuk pembiayaan proyek tanpa skema tipping fee yang selama ini membebani APBD.
“Diskusi dengan Pak Rosan sangat sejalan dengan KLHK. Kita menunggu koordinasi lebih lanjut terkait skema intervensi investasi,” ujar Munafri.
Dalam diskusi, Pemkot juga menyampaikan gambaran riil tentang kondisi pengelolaan sampah di Makassar termasuk tantangan dan potensi yang bisa dimaksimalkan.
Langkah besar ini tak hanya soal kebersihan kota. Munafri memastikan bahwa proyek PLTSa akan menjadi solusi multifungsi: mengurangi beban TPA, menghasilkan listrik bersih, serta membuka lapangan kerja di sektor ekonomi hijau.
“Kita ingin hadirkan sistem pengelolaan sampah yang bukan hanya ramah lingkungan, tapi juga efisien dari sisi pembiayaan dan manfaat ekonomi bagi masyarakat,” tandasnya.
Dengan dukungan Danantara dan KLHK, Makassar siap menjadi pionir kota bebas sampah di Indonesia. Pemerintah kota tak hanya berbicara soal solusi, tapi juga bergerak cepat membangun kemitraan strategis.
“Semua pihak sudah kita libatkan. Sekarang tinggal menunggu sinyal dari pusat. Kami yakin, ini akan membawa dampak besar untuk masa depan Makassar,” tutup Munafri.