Appi Tegas! Bersihkan PDAM dari Nepotisme dan Rekrutmen Ilegal

CELEBESMEDIA.ID, Makassar — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, melontarkan peringatan tegas kepada jajaran Direksi Perumda Air Minum (PDAM) Kota Makassar terkait praktik rekrutmen ilegal dan manajemen yang dinilai kental dengan unsur nepotisme.

Peringatan ini disampaikan langsung oleh Munafri, yang akrab disapa Appi, saat menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-101 PDAM Kota Makassar di kantor pusat PDAM, Senin (11/08).

Dalam pidatonya, Appi menekankan bahwa sebagai perusahaan yang telah eksis selama lebih dari satu abad, PDAM harus menunjukkan integritas dan komitmen penuh terhadap pelayanan publik yang adil dan profesional.

“Usia 101 tahun bukanlah usia muda. PDAM harusnya setiap tahun memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat dan memberi sumbangsih besar bagi pemerintah kota,” tegasnya.

Ia berharap peringatan satu abad lebih usia PDAM menjadi momentum reformasi menuju tata kelola yang lebih transparan dan profesional.

“Kita punya visi dan pola pikir yang sama. PDAM ada untuk mengalirkan air bersih ke seluruh pelosok Makassar, tanpa pandang musim atau kondisi. Jika ini kita pegang bersama, Insya Allah bisa terwujud,” lanjut Appi.

Dalam kesempatan tersebut, Munafri mengkritik keras keberadaan "pegawai siluman", kebocoran air secara ilegal, hingga pola pengangkatan jabatan berdasarkan relasi personal.

“Kita tidak boleh lagi berhadapan dengan pegawai siluman, fraud, atau kebocoran air ilegal,” ujarnya.

“Tidak boleh lagi ada jabatan karena sepupu direksi, karena orangnya wali kota, atau karena kedekatan lainnya. Profesionalisme harus jadi yang utama,” tambahnya.

Appi meminta Plt Direksi PDAM agar mulai memperkuat sistem distribusi air bersih, meminimalkan kehilangan air (non revenue water/NRW), dan menempatkan pegawai berdasarkan kapabilitas, bukan hubungan personal.

Ia juga mendorong penerapan sistem kaderisasi yang objektif serta asesmen terbuka bagi seluruh karyawan agar mampu mengisi jabatan strategis dengan kompetensi yang sesuai.

“Beri kesempatan yang sama bagi semua karyawan untuk bersaing secara sehat. Kita butuh kajian ilmiah dan akademik dalam menentukan posisi, bukan like and dislike,” tandas Munafri.

Munafri menekankan pentingnya dukungan fasilitas kerja di lapangan agar target pelayanan bisa tercapai optimal.

“Jangan memaksakan target tanpa memberi alat kerja yang cukup bagi teman-teman di lapangan. Lengkapi mereka agar pelayanan bisa tepat waktu dan maksimal,” pesannya.

Sebagai langkah awal reformasi, ia juga mengumumkan bahwa proses seleksi untuk jabatan definitif Direktur Utama dan Dewan Pengawas PDAM akan dibuka secara transparan dan inklusif.

“Proses ini tidak eksklusif. Siapapun yang punya kemampuan dan mau meningkatkan kinerja PDAM, silakan ikut seleksi,” tutupnya.

Acara tersebut turut dihadiri Sekretaris Daerah Kota Makassar Andi Zulkufly Nanda, Kabag Protokol Andi Ardi Rahadian, Plt Direktur Utama Hamzah Ahmad, dan Plt Direktur Keuangan Nanang Supriyatno.