Makassar Bersiap Hadapi Puncak Musim Hujan November hingga Desember

Grafik prediksi musim hujan 2025/2026 di Indonesia - (foto by dok BMKG)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar — Kota Makassar mulai bersiap menghadapi puncak musim hujan yang diperkirakan terjadi pada November hingga Desember 2025. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Selatan mencatat tanda-tanda peralihan musim sudah mulai tampak sejak Oktober.

Forecaster BMKG Sulsel Wilayah IV, Amhar Ulfiana, mengatakan hasil pengamatan dasarian ketiga Oktober menunjukkan curah hujan di wilayah perkotaan sudah melewati ambang batas awal musim hujan.

“Makassar diprediksi memasuki musim hujan pada akhir bulan Oktober 2025, dan hasil pengamatan dasarian ke-3 Oktober kemarin menunjukkan akumulasi curah hujan 10 hari telah mencapai lebih dari 50 mm,” ujarnya saat dihubungi Senin (3/11).

Meski demikian, Amhar menjelaskan, penetapan resmi awal musim hujan masih menunggu hasil pengamatan dua dasarian berikutnya, yakni pada awal hingga pertengahan November.

“Untuk kepastian awal musim hujan masih menunggu data pengamatan dua dasarian berikutnya, apakah juga akan di atas 50 mm,” tambahnya.

Sementara, BMKG Pusat dalam prospek iklim nasional memprediksi fenomena El Nino–Southern Oscillation (ENSO) akan berada pada kondisi netral sepanjang 2025. Namun, peluang munculnya La Nina lemah di akhir tahun bisa menyebabkan curah hujan meningkat di beberapa wilayah, termasuk Sulawesi bagian selatan.

Selain itu, Indian Ocean Dipole (IOD) yang kini berada pada fase negatif diperkirakan bertahan hingga November. Kondisi ini turut memperkuat potensi hujan di wilayah barat dan tengah Indonesia.

Secara nasional, BMKG memproyeksikan musim hujan 2025/2026 datang lebih awal di sekitar 42 persen wilayah Indonesia, termasuk sebagian besar daerah di Sulawesi Selatan. Sifat musim kali ini diperkirakan normal, tidak lebih basah atau lebih kering dari biasanya.

BMKG mengingatkan masyarakat agar mulai waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang sering muncul pada masa peralihan musim, terutama di wilayah pesisir dan dataran rendah Kota Makassar yang rawan genangan dan banjir lokal.


“Kami mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi hujan lebat dan angin kencang di awal musim hujan ini,” tutur Amhar.

Laporan: Rifki