Makassar–Kelantan Jalin Sinergi Budaya dan Wisata

CELEBESMEDIA.ID, Makassar — Pemerintah Kota Makassar menerima kunjungan kehormatan dari delegasi Pemerintah Negeri Kelantan, Malaysia, dalam rangka memperkuat kerja sama di sektor budaya dan pariwisata. Pertemuan berlangsung hangat di Ruang Sipakalebbi, Balai Kota Makassar, Jumat (17/10).

Rombongan dari negeri jiran ini dipimpin oleh Pengerusi Pelancongan, Kebudayaan dan Warisan Negeri Kelantan, Datuk Kamaruddin Muhammad Nur, didampingi oleh Datuk Bahari Muhammad Nur, Anggota Dewan Undangan Negeri Kelantan, serta Saharuddin, mantan Menteri Besar Johor.

Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menyambut langsung kedatangan para tamu, bersama sejumlah pejabat seperti Asisten I Andi Muhammad Yasir, Kepala Dinas Kebudayaan Andi Patiware, Kepala Dinas Pariwisata Achmad Hendra Hakamuddin, dan Kepala Bagian Kerjasama Andi Zulfitra.

“Kehadiran Bapak-Ibu di Makassar membawa semangat untuk saling bertukar informasi, khususnya dalam bidang kebudayaan dan pariwisata,” ujar Munafri dalam sambutannya.

Ia juga menekankan pentingnya melestarikan hubungan sejarah antara Makassar dan Kelantan.

"Kota Makassar sebagai pusat ekonomi di Indonesia Timur terus menjaga keseimbangan antara modernisasi dan pelestarian budaya," tambahnya.

Dalam forum tersebut, Munafri turut memperkenalkan potensi pariwisata unggulan Makassar, seperti sunset di Pantai Losari, kapal Pinisi yang diakui UNESCO, hingga kekayaan kuliner khas Bugis-Makassar.

“Di Makassar ada dua larangan bagi tamu: pertama, dilarang diet karena makanan di sini terkenal enak. Kedua, dilarang cepat pulang, minimal dua sampai tiga hari tinggal di Makassar,” ucap Munafri disambut gelak tawa para tamu.

Sementara itu, Datuk Kamaruddin menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan Pemkot Makassar.

“Kunjungan ini bukan sekadar silaturahmi, tetapi juga langkah konkret untuk menjalin kerja sama dalam bidang budaya, kuliner, hingga promosi destinasi pariwisata,” ujarnya.

Ia juga menyoroti kesamaan nilai antara Kelantan dan Makassar, termasuk upaya pelestarian kawasan warisan budaya yang kini tengah diusulkan ke UNESCO.

Pertemuan ditutup dengan pertukaran cendera mata antara kedua belah pihak. Munafri berharap kolaborasi ini menjadi pintu pembuka bagi kerja sama lintas negara yang lebih luas, tidak hanya di bidang pariwisata, tetapi juga seni, pendidikan, dan ekonomi kreatif.