Makassar Perkuat Dukungan untuk Anak Berkebutuhan Khusus

CELEBESMEDIA.ID, Makassar– Kota Makassar perlahan menapaki jalan menuju kota yang lebih inklusif. Komitmen ini tercermin dari berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah, khususnya dalam meningkatkan kualitas layanan dan pendampingan terhadap Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Lewat pelatihan yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Makassar, masyarakat kembali diajak memahami pentingnya kesetaraan dan inklusi bagi anak-anak difabel. Tidak hanya melibatkan tenaga pendidik Sekolah Luar Biasa (SLB), kegiatan ini juga diikuti oleh orang tua dan perwakilan komunitas peduli anak.
"Semoga bisa terbangun kapasitas peserta dalam mengidentifikasi, mendukung, dan mendampingi anak-anak difabel," kata Isnaniah Nurdin, Kepala Bidang Perlindungan Khusus Anak DPPPA Makassar, Kamis (28/8).
Sementata salah satu pembicara dalam kegiatan ini, Wija Hadi Perdana dari UPTD PPA Kota Makassar, menegaskan pentingnya pendidikan inklusif sebagai kunci membangun kesetaraan bagi ABK. Baginya, pendidikan bukan sekadar fasilitas, melainkan ruang penerimaan yang sejati.
"Penerimaan bukan hanya tentang toleransi tetapi juga tentang pengakuan, penghargaan, dan dukungan tanpa syarat," ungkap Wija.
Namun, ia tidak menutup mata terhadap berbagai hambatan yang masih membayangi. Di antaranya, minimnya akses terhadap sekolah ramah disabilitas, keterbatasan pelatihan bagi guru umum, serta stigma sosial yang masih membatasi ruang gerak anak-anak berkebutuhan khusus.
Hingga kini, tantangan terbesar dalam mendukung tumbuh kembang ABK di Makassar masih berkisar pada infrastruktur yang belum sepenuhnya inklusif serta kesenjangan pemahaman masyarakat terhadap hak-hak anak disabilitas. Karena itu, langkah-langkah kolaboratif terus didorong antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan kelompok masyarakat sipil.
Beberapa upaya yang disarankan antara lain: meningkatkan sarana dan prasarana sekolah agar dapat diakses oleh seluruh anak tanpa diskriminasi.
Bisa juga dengan menyelenggarakan pelatihan khusus bagi pendidik tentang cara mengajar anak berkebutuhan khusus. Cara lainnya dengan menggelar kampanye publik untuk mengubah cara pandang masyarakat terhadap anak disabilitas.
"Masyarakat yang inklusif dapat memberikan dampak positif bagi anak-anak disabilitas," kata Wija lagi.
Ia menambahkan, lingkungan sosial yang menerima dengan terbuka dapat menjadi pondasi kuat bagi ABK untuk tumbuh, belajar, dan berkontribusi seperti anak-anak lainnya.