Pembakaran DPRD Makassar, Polisi Akui Terbatas Personel

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana - (foto by Albar)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, mengungkapkan bahwa keterbatasan jumlah personel serta perlengkapan menjadi kendala utama dalam menghadapi ribuan massa yang membakar Gedung DPRD Kota Makassar dan DPRD Sulsel. Aksi tersebut menyebabkan empat orang meninggal dunia.

“Polisi ada (saat kejadian pembakaran Gedung DPRD Makassar dan DPRD Sulsel), kami ada di Poslantas yang dibakar, yang dilempari, kami ada di situ. Dan sebelumnya di DPRD pun sebenarnya ada anggota Polri. Hanya karena memang massa yang cukup banyak, dan peralatan kami yang tidak memadai, sehingga kami memutuskan untuk memantau dari jauh pergerakannya,” kata Arya dalam keterangannya pada Senin (1/9).

Menurut Arya, kerumunan yang membludak membuat aparat kesulitan melakukan pengendalian langsung. Ia menyebut jumlah massa diperkirakan mencapai lebih dari 3.000 orang dan situasi saat itu sudah tidak kondusif.

“Cuman memang hari itu, kondisi massa sudah melewati angka 3.000, berdasarkan pantauan, dan kondisinya sudah anarkis sehingga kami memantau sendiri,” ujarnya.

Pantauan CelebesMedia.id pada Senin siang menunjukkan bahwa aksi lanjutan kembali terjadi di beberapa titik strategis, termasuk Jalan AP Pettarani dan Jalan Urip Sumoharjo. Sekitar 1.000 mahasiswa dari berbagai universitas turun ke jalan. Namun, tidak terlihat keberadaan aparat kepolisian berseragam di lokasi tersebut.

Menanggapi hal ini, Arya membantah anggapan bahwa aparat menghilang dari lapangan. Ia menegaskan bahwa strategi yang digunakan adalah memantau dari jarak aman sambil mengoordinasikan pengamanan bersama TNI.

“Kita gak sengaja menghilang, kita ada di situ, kita memantau situasi, tapi karena memang kekuatannya tidak seimbang kami berpikir untuk memantau situasi dengan meminta bantuan dari TNI, jadi secara bersama-sama melakukan pengamanan,” jelas Arya.

Meski mendapat kritik atas penanganan tragedi tersebut, Arya memastikan bahwa situasi di Makassar sudah terkendali dan aman. Ia menyebut sejumlah aksi unjuk rasa pada Senin (1/9) berlangsung damai tanpa insiden berarti.

“Alhamdulillah rekan-rekan sekalian, jadi situasi di Makassar hari ini kondusif. Ada beberapa unjuk rasa yang muncul, tadi di fly over ada sekitar 1.000 orang lebih, dan ada juga di depan Polrestabes tapi itu juga kecil aja, 10–20 orang, tapi semua mengikuti apa yang menjadi komitmen dari Forkopimda semua berjalan dengan baik,” ujarnya.

Kapolrestabes menambahkan bahwa pihaknya tetap menyiagakan pasukan untuk mengantisipasi potensi aksi lanjutan di beberapa titik rawan. “Besok kami tetap laksanakan pengamanan seperti biasa, memang ada beberapa titik yang menjadi konsen kita untuk pelaksanaan unjuk rasa dan kita standby, menghimbau supaya semua tetap melaksanakan sesuai dengan aturan,” pungkasnya.