10 KK Kehilangan Rumah dan Usaha, Imbas Bentrok di Kandea

CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Sebanyak 10 kepala keluarga (KK) menjadi korban dari insiden bentrokan antarwarga yang terjadi di Jalan Kandea III dan Jalan Tinumbu, Kelurahan Bunga Eja Beru, Kecamatan Tallo, Selasa malam (23/9).
Pantauan CelebesMedia.id, Rabu siang (24/9), sejumlah puing rumah hangus mulai dibersihkan warga. Sementara itu, garis polisi masih membentang di beberapa titik lokasi bentrokan, menandai wilayah terdampak yang kini dijaga ketat aparat keamanan.
Insiden yang berujung pada pembakaran tersebut menghanguskan enam unit rumah warga. Lima di antaranya berada di Jalan Kandea III (RW 01 RT 03–04), dan satu rumah lainnya di Jalan Tinumbu (RW 01 RT 07).
Mayoritas bangunan yang terbakar merupakan rumah usaha, mulai dari toko kelontong, bengkel, depot LPG, hingga usaha sofa. Banyak warga yang kehilangan tempat tinggal sekaligus mata pencaharian utama.
“Korban yang rumahnya terbakar sudah dievakuasi, ada yang di rumah tetangga, ada yang di keluarganya,” ujar Usman, Sekretaris Kelurahan Bunga Eja Beru, Rabu siang.
Pemerintah setempat bergerak cepat memberikan penanganan awal. BPBD dan Dinas Sosial (Dinsos) telah mendatangi lokasi dan membawa berbagai bantuan untuk warga terdampak.
“BPBD dan Dinsos sudah datang meninjau sekaligus bawa bantuan, mulai dari beras, selimut, obat-obatan, sarung, minyak,“ jelas Usman.
Selain itu, tenda darurat telah didirikan di lokasi. Pos penjagaan 24 jam kini aktif dijalankan aparat gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, Brimob, dan Satpol PP.
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin bersama Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, dan Dandim 1408/Makassar, Kolonel Inf Franki Susanto, turun langsung meninjau lokasi bentrokan pada malam kejadian.
“Prihatin buat saya. Penguatan terhadap keamanan dan ketertiban lingkungan ini harus dimaksimalkan,” ujar Munafri di lokasi.
Meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, Pemkot Makassar masih menunggu hasil investigasi resmi untuk mengetahui pemicu bentrokan dan tingkat kerusakan yang ditimbulkan.
“Kita belum tahu siapa pelakunya. Informasi masih belum maksimal dari apa yang menjadi dasar terjadinya perang ini,” ungkap Munafri.
Sebagai respons cepat, ia langsung menginstruksikan pembentukan posko penjagaan terpadu di titik-titik rawan, guna mencegah bentrokan susulan.
Kini, pengamanan wilayah terus ditingkatkan. Aparat gabungan secara bergilir melakukan patroli rutin setiap dua jam sekali di area terdampak. Situasi di lokasi mulai kondusif, meski trauma warga belum sepenuhnya pulih.
Laporan: Rifki