Wamenpar Apresiasi Kreativitas Anak Muda di Makassar Creative Hub

CELEBESMEDIA.ID, Makassar — Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) RI, Ni Luh Puspa, mengunjungi Makassar Creative Hub (MCH) di kawasan Pantai Losari. Dalam kunjungan tersebut, Wamenpar didampingi langsung oleh Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, yang menyambut antusias kedatangannya.
MCH, sebagai ruang kolaborasi dan inkubasi kreativitas bagi generasi muda, mendapat perhatian khusus dari Ni Luh. Ia menyatakan kekagumannya terhadap atmosfer kreatif yang hidup di setiap sudut gedung tersebut.
“Tempat ini benar-benar kreatif. Semua ruangnya hidup dan penuh aktivitas,” ujar Ni Luh sambil mengamati lukisan-lukisan unik.
Setibanya di lokasi, Wamenpar bersama Wali Kota meninjau area display produk. Mulai dari kerajinan tangan, herbal alami, hingga busana lokal modern karya Dekranasda Kota Makassar berhasil mencuri perhatian.
Ni Luh secara khusus memuji keberagaman karya dan semangat kreatif para pelaku ekonomi kreatif Makassar.
“Dari tempat seperti inilah lahir gagasan baru yang bisa mengubah wajah pariwisata Makassar,” ungkapnya.
Kunjungan berlanjut ke studio kreatif dan ruang kelas, tempat anak muda Makassar tengah berdiskusi memilih duta pariwisata. Bagi Ni Luh, hal ini menjadi bukti bahwa MCH bukan sekadar galeri produk, melainkan wadah pembentukan kapasitas SDM pariwisata.
Ia menilai, ruang ini membuka jalan bagi generasi muda untuk mengembangkan paket wisata kreatif serta menciptakan daya tarik baru yang out of the box.
“Biasanya anak muda lebih kepikiran bikin paket wisata yang fresh. Tempat ini bisa jadi motor penggerak pariwisata berbasis kreativitas,” katanya.
Lebih lanjut, Wamenpar menyoroti potensi kuliner Makassar yang kaya dan terkenal. Ia mendorong agar pengembangan gastronomi dijadikan strategi utama dalam promosi pariwisata daerah.
“Makassar punya semuanya—budaya, laut, kuliner, hingga anak muda kreatif. Tinggal bagaimana kita kemas agar lebih bernilai,” ujarnya.
Ni Luh bahkan menyarankan perlunya pola perjalanan wisata (travel pattern) yang memperkuat daya tarik gastronomi Makassar di mata wisatawan domestik dan mancanegara.
Dalam kunjungan ke café disabilitas yang berada di area MCH, Ni Luh menyampaikan apresiasinya atas langkah inklusif Pemkot Makassar dalam memberi ruang bagi kelompok difabel untuk berkarya.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyatakan bahwa konsep inklusi ini menjadi bagian dari visi besar kota dalam mendukung ekonomi kreatif berbasis partisipasi semua kalangan.
“Kami ingin anak-anak Makassar tidak hanya jadi pekerja, tapi juga pengusaha,” tegas Munafri.
Munafri menambahkan, Pemkot telah menyiapkan anggaran Rp5 miliar per bulan tahun depan untuk mendukung kegiatan kreatif dan event pariwisata.
“Makassar sudah punya embrionya. Tinggal dikembangkan. Kami siap berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata,” katanya.
Ia menekankan bahwa MCH akan terus menjadi pusat inovasi, tidak hanya untuk pengembangan karya seni dan kerajinan, tetapi juga sebagai tempat pelatihan digital skill seperti coding, programming, dan wirausaha.
Kunjungan Ni Luh Puspa ke MCH menandai sinergi antara pusat dan daerah dalam mendorong pariwisata berbasis kreativitas. Dengan anak muda sebagai motor penggerak, Makassar kini berada di jalur strategis menuju transformasi sebagai Kota Gastronomi dan Pusat Kreativitas Indonesia Timur.
“Saya yakin MCH bisa jadi penggerak utama dalam membentuk wajah baru pariwisata Makassar,” pungkas Wamenpar.
Wamenpar Ni Luh Puspa kunjungi Makassar Creative Hub. Apresiasi kreativitas anak muda Makassar sebagai motor penggerak pariwisata dan dorong pengembangan gastronomi lokal.
Jika kamu ingin versi press release, konten blog, atau versi singkat untuk media sosial, aku bisa bantu buatkan juga.