Appi Dorong Manajemen Sampah Berkelanjutan hingga Level RT/RW

CELEBESMEDIA.ID, Makassar — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyampaikan bahwa konsep kebersihan yang diusung Pemerintah Kota Makassar tidak hanya fokus pada kegiatan pembersihan rutin, namun juga menyasar manajemen sampah berkelanjutan hingga ke tingkat RT dan RW.
Hal ini disampaikan Munafri saat meninjau kegiatan Jumat Bersih di wilayah perbatasan Kecamatan Wajo dan Bontoala, termasuk Jalan Satangnga, Kelurahan Ende, Kecamatan Wajo, Jumat pagi (8/8/2025). Lokasi tersebut menjadi titik perhatian karena sering mengalami penyumbatan saluran air saat musim hujan tiba.
“Kebersihan tak hanya jadi urusan pemerintah, tetapi menjadi urusan seluruh masyarakat. Sampah bukan musuh, tapi bisa jadi sumber pendapatan keluarga,” kata Munafri yang akrab disapa Appi.
Politisi Partai Golkar itu mengungkapkan bahwa Pemkot akan segera meluncurkan program pengelolaan sampah skala mikro yang akan menyasar langsung ke wilayah RT dan RW. Program ini mendorong masyarakat untuk mengelola sampah rumah tangga secara mandiri melalui metode ramah lingkungan.
Beberapa metode yang akan diterapkan antara lain penggunaan komposter, biopori, eco-enzym, serta budidaya maggot untuk mendaur ulang sampah organik. Program ini tidak hanya menekankan pengurangan limbah, tetapi juga mengubah sampah menjadi sumber ekonomi.
“Akan ada reward besar bagi rumah tangga yang berhasil mencapai status ‘zero waste’ atau tidak menghasilkan sampah. Beberapa rumah di Makassar sudah menerapkannya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Appi menjelaskan bahwa program pengelolaan sampah ini akan diintegrasikan dengan urban farming atau pertanian di lahan sempit. Konsep ini bertujuan memperkuat ketahanan pangan keluarga serta meningkatkan pendapatan masyarakat kota melalui kegiatan produktif berbasis lingkungan.
“Kita ingin ada siklus: dari sampah ke pertanian, dari pertanian ke ekonomi keluarga. Jadi tidak ada yang sia-sia. Semua harus punya nilai,” ujarnya.
Dalam kunjungannya, Munafri juga mengingatkan bahwa kebersihan harus menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya menjadi rutinitas saat pejabat turun ke lapangan atau dalam agenda mingguan seperti Jumat Bersih.
“Pembersihan jangan hanya dilakukan saat Jumat Bersih, atau hanya saat ada wali kota dan wakil wali kota datang. Ini tidak boleh terjadi. Kebersihan harus menjadi budaya sehari-hari,” tegasnya saat meninjau langsung lokasi kegiatan.
Appi turut mengapresiasi kekompakan warga dari dua kecamatan yang bersinergi membersihkan saluran drainase sekunder yang selama ini kurang mendapatkan perhatian. Menurutnya, kerja sama lintas wilayah dan sektor merupakan kunci utama dalam menuntaskan persoalan lingkungan di perkotaan.
“Kerja sama kolaborasi ini memang diperlukan. Tidak ada yang bisa jalan sendiri. Kalau kita kerjakan sama-sama, hasilnya pasti lebih maksimal. Inilah yang kita lihat hari ini,” imbuhnya.
Appi juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan Jumat Bersih, mulai dari Satgas Dinas PU, aparat TNI-Polri, hingga elemen masyarakat. Ia menegaskan bahwa hasil dari lingkungan yang bersih akan dirasakan oleh seluruh warga, bukan hanya pemerintah.
“Kalau lingkungan bersih, yang menikmati hasilnya adalah kita semua,” tutupnya.