CBF 2022, Forum Para Pengusaha Bangkit Setelah Terdampak Covid-19

Wakil Ketua Apindo Sulsel, Andi Darwis - (foto by Darsil Yahya)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - CEO Business Forum (CBF) 2022 untuk mengedukasi para pengusaha yang "tertidur" setelah terdampak Covid-19. 

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua Apindo Sulsel, Andi Darwis kepada CELEBESMEDIA.ID saat ditemui di

 di Saoraja Wisma Kalla, Jalan Jend Sudirman Makassar, Senin  (3/10/2022). 

"Jadi sekarang kita edukasi, kita beri rangsangan agar terbuka kembali gairahnya untuk berusaha," ucapnya. 

Khusus di Apindo, kata Andi Darwis, ada 14 sektor usaha. Dimana semua sektornya bergelut di bidang ekonomi. Ia juga mengatakan para pengusaha yang tergabung dalam Apindo pun merupakan pengusaha profesional. 

"Contoh misalnya sektor konstruksi itu yang kita kasi tanggung jawab menjadi koordinator (di CBF 2022) adalah ketua konstruksi Sulsel. Jadi orang-orang profesional bekerja di situ," ujarnya. 

Kehadiran CBF 2022  ini juga dinilainya sebagai cara untuk menggerakkan semangat pengusaha agar kembali membangun usaha-usaha mereka.

"Apalagi mottonya presiden, bangkit lebih cepat pulih lebih kuat karena kemarin semua negera di dunia terkena Covid-19 tetapi kita di Indonesia harus bersyukur karena bersamaan negara lain kena Covid-19 tetapi Indonesia bisa bangkit lebih cepat," terangnya. 

Dia juga menjelaskan jika saat ini geliat perekonomian di Sulsel tumbuh lebih dari 5 persen. Sementara secara keseluruhan nasional masih di bawah 5 persen. Artinya pertumbuhan ekonomi di Sulsel di atas rata-rata pertumbuhan nasional. Hal ini menandakan dengan bangkitnya perekonomian di Sulsel ini menjadi penguat daya beli masyarakat 

"Sekarangkan barang-barang itu walaupun sedikit naik tetapi kan terjangkau pembelinya, masyarakat mampu membeli, kenapa? karena geliat ekonomi ada di Sulsel," tuturnya. 

Dia juga meminta agar di CBF 2022 ini Pemerintah Sulsel membuka peluang bagi para pengusaha untuk menggerakkan usaha mereka. Jika hal tersebut terjadi maka masyarakat juga akan terlibat secara tidak langsung debgan menjadi seorang pekerja. 

"Contohnya misalnya APBD itu sekarang pencairannya untuk sektor KONI belum seberapa, pembangunan belum seberapa, kenapa? Kalau belum seberapa begitu berarti masyarakat yang bekerja di sektor konstruksi belum bisa bekerja apa-apa," tukasnya. 

Lebih lanjut dikatakan, tukang batu misalnya, masih menganggur padahal masyarakat inikan bekerja dari sektor pemerintah, jarang sekali tukang batu bisa bekerja lama kalau hanya renovasi rumah tapi coba bikin jembatan, bikin pengairan itukan jangka waktunya lama.

"Tapi kalau saya suruh renovasi rumahku paling-paling 2 minggu selesai, putus lagi, nganggur lagi itu orang, sementara yang namanya ekonomi rumah tangga tidak bisa mati," jelasnya. 

Olehnya itu, ia mengharapkan kepada pemerintah agar keran ekonomi dibuka sehingga masyarakat bisa bekerja. 

"Kalau masyarakat bisa bekerja, sejahtera hidup mereka, kalau sejahtera hidup masyarakat Sulsel ini akan bangkit ekonominya," pungkasnya. 

Laporan : Darsil Yahya