Manfaat Senam Lantai untuk Kesehatan Tubuh dan Kekuatan Fisik Anak

Manfaat senam lantai untuk Kekuatan Fisik Anak (foto: freepik.com/@master1305)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Tubuh sehat dan perkembangan sosial anak dapat dijaga melalui senam lantai.

Manfaat senam lantai memberikan kekuatan fisik dan dukungan dalam kehidupan bermasyarakat.

Metode senam lantai dilakukan di atas matras dan dapat dilaksanakan di dalam atau luar ruangan.

Namun, manfaat senam lantai untuk anak hanya terwujud jika gerakannya dilakukan dengan benar.

Langkah yang tepat dibutuhkan karena gerakan dalam senam lantai melibatkan kekuatan tangan, kaki, dan koordinasi otot serta persendian tubuh.

Dalam praktiknya, beberapa gerakan senam lantai  yang dapat dijalani anak meliputi Sikap Lilin, Kayang, Roll Depan, Roll Belakang, Headstand, dan Handstand.

Inilah beberapa manfaat senam lantai:

  1. Kekuatan dan Kesehatan Tulang

    Senam lantai memperkuat otot inti tubuh sehingga mampu menopang beban tubuh sendiri.

    Rutinitas gerakan ini membantu pembentukan tulang kuat sejak usia dini, mengurangi risiko osteoporosis di masa tua.

  2. Peningkatan Otot 

    Setiap gerakan melibatkan hampir seluruh otot tubuh. Dengan melakukan push-up, sit-up, atau gerakan lain, otot-otot dada, tulang belakang, inti tubuh, paha, bokong, dan betis dapat diperkuat.

  3. Kelenturan Tubuh

    Berlatih gerakan senam dengan benar meningkatkan kelenturan dan fleksibilitas tubuh, mencegah risiko cedera dan kelelahan.

  • Mencegah Penyakit

    Melalui senam lantai, tubuh terjaga kesehatannya dan risiko penyakit serius seperti penyakit jantung dan paru-paru dapat diminimalisasi.

  • Namun, perlu diingat bahwa melaksanakan gerakan senam lantai harus dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah cedera.

    Selain itu, manfaat senam ini hanya akan efektif dengan dukungan nutrisi yang seimbang.

    Sementara itu, manfaat kesehatan yang diperoleh dari senam lantai membantu mencukupi kebutuhan aktivitas harian.

    Anak-anak direkomendasikan berolahraga selama 60 menit per hari, sedangkan orang dewasa disarankan beraktivitas selama 30 menit sehari.***