Apa Itu Lithops, Tanaman Hias Jenis Sukulen Batu Hidup

Lithops, Tanaman Hias Jenis Sukulen Batu Hidup (youtube Mountain Crest Gardens)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Tanaman sukulen, seperti kaktus, lidah buaya, dan cocorbebek, sudah umum dijumpai dan populer dalam budidaya.

Salah satu varietas yang termasuk ke dalam kelompok tanaman sukulen adalah Lithops.

Lithops memiliki ciri khas berupa bentuk, ukuran, dan warna yang menyerupai batu kecil, sehingga sering disebut sebagai "batu hidup." Nama Lithops sendiri merujuk pada penampilannya yang menyerupai batu.

Lithops, yang memiliki nama ilmiah Aizoaceae, berasal dari habitat alami di Afrika Selatan dan secara khusus tumbuh di Namibia.

Keunikan Lithops terletak pada kemampuannya untuk tumbuh di berbagai lokasi, mulai dari tepian pantai hingga daerah pegunungan.

Penamaan Lithops berasal dari bahasa Yunani Kuno, di mana "líthos" berarti batu dan "óps" berarti wajah, mengacu pada penampilan tanaman ini yang menyerupai batu.

Lithops merupakan tanaman yang hidup di sekitar bebatuan pada daerah yang kering di Afrika Selatan.

Terdapat puluhan spesies Lithops dengan variasi warna dan corak yang menarik, seperti krem, abu-abu, coklat, hijau, dengan bagian yang lebih gelap, berbintik-bintik, atau bergaris-garis.

Keindahan dan keunikan inilah yang membuat Lithops diminati sebagai tanaman hias dan saat ini telah menyebar di berbagai belahan dunia.

Tanaman Lithops memiliki hanya dua daun tebal yang berfungsi untuk menyimpan air. Antara kedua daun tersebut, tampak tanaman seolah-olah terbelah.

Selain itu, Lithops juga memiliki bunga yang muncul dari bagian terbelah tersebut.

Warna bunga Lithops dapat bervariasi, termasuk putih, kuning, oranye, tergantung pada jenisnya.

Menurut greeners, untuk melihat bunga mekar, dibutuhkan waktu sekitar 3-5 tahun, namun Lithops dapat hidup hingga 50 tahun.

Proses penanaman Lithops dapat dilakukan melalui biji atau buah. Penyerbukan harus dilakukan dari tanaman yang terpisah.

Buah Lithops berbentuk kapsul yang akan terbuka karena tetesan air. Terbuka tersebut dapat berlangsung secara utuh atau hancur.

Meskipun Lithops hanya membutuhkan sedikit air, faktor ini tetap penting untuk pertumbuhannya.

Penyiraman Lithops sebaiknya dilakukan setiap 2 hari atau saat media tanam tampak kering dan daun terlihat mengkerut.

Namun, perlu diingat untuk tidak memberikan air secara berlebihan agar tanaman ini tetap sehat.***