Minimalis Informasi BPS Tentang Kinerja Ekonomi Sulsel Triwulan II-2025

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Informasi mengenai kinerja perekonomian triwulan II-2025 Sulawesi Selatan yang dirilis di laman Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel sangat minimalis.

"Publikasi BPS itu sangat minimalis. Karena itu informasi publik untuk masyarakat umum, ya harusnya penjelasannya lebih komprehensif sedikit," kata Andi Suruji, wartawan senior bidang ekonomi.

"Seharusnya publikasi BPS itu dibuat agar lebih mudah dipahami masyarakat awan statistik. Coba lihat hari ini, informasinya hanya dipahami orang BPS sendiri. Ekonom pun harus bongkar data baru bisa paham itu," katanya.

Menurut data yang dirilis BPS, Selasa (5/8), perekonomian Sulawesi Selatan triwulan II-2025 yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 188,37 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 104,51 triliun.

Dalam publikasinya, BPS hanya menuliskan tiga alinea keterangan mengenai perekonomian Sulsel. Angka PDRB, kinerja kumulatif sampai triwulan II, dan sektor dengan pertumbuhan terbesar.

Pada judul publikasinya BPS hanya menulis "Ekonomi Sulawesi Selatan Triwulan II-2025 tumbuh 4,94 petsen (y-on-y)". Artinya kinerja triwulan II-2025 itu dibandingkan triwulan II-2024.

Akan tetapi pada pengantar tidak terdapat ketetangan lebih jauh. Angka 4,94 persen hanya ada pada grafis. 

Biasanya BPS memberikan penjelasan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan atupun kontraksi perekonomian periode tertentu.

Menurut pengamatan dari infografis BPS, petekonomian Sulsel triwulan II-2025 justru tumbuh tinggi, yakni 7,39 persen terhadap kimerja triwulan I-2015 (q-to-q).

Sebagai refetensi, ekonomi Sulawesi Selatan triwulan I-2025 terhadap triwulan sebelumnya (IV-2024) mengalami kontraksi sebesar -4,12 persen (q-to-q)

Ekonomi Sulawesi Selatan kumulatif sampai triwulan II tahun 2025 terhadap kumulatif sampai 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 5,32 persen (c-to-c). 

Dari sisi produksi, pertumbuhan terbesar terjadi pada Lapangan Usaha Jasa Lainnya sebesar 11,69 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,34 persen.