Cuaca Panas Bisa Berbahaya, Ketahui 4 Fakta WHO dan CDC
Ilustrasi - (foto by freepik)
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Cuaca panas ekstrem kini bukan sekadar ketidaknyamanan tetapi juga menjadi ancaman nyata terhadap kesehatan manusia.
Merangkum laman resmi World Health Organization (WHO) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ada beberapa alasan mengapa cuaca panas ekstrem bisa berbahaya bagi tubuh.
1. Tubuh kesulitan mengatur suhu
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan ketika suhu lingkungan sangat tinggi, mekanisme pendinginan tubuh seperti berkeringat dan aliran darah kulit menjadi kurang efektif. WHO mencatat bahwa paparan panas ekstrem bisa menyebabkan kelelahan, stres panas, hingga gagal organ karena tubuh tidak bisa menurunkan suhu intinya dengan cukup cepat.
2. Memperberat penyakit kronis
Panas ekstrem tak hanya menyerang secara langsung, tetapi juga memperburuk kondisi yang sudah ada. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), orang dengan penyakit jantung, ginjal, pernapasan, diabetes, atau obesitas memiliki risiko lebih tinggi saat suhu naik.
WHO juga menegaskan bahwa kondisi seperti penyakit kardiovaskular, respirasi dan cerebrovaskular bisa memburuk saat gelombang panas melanda.
3. Meningkatnya risiko kematian dan rawat inap
Data WHO menunjukkan bahwa dari tahun 2000-2019, rata-rata sekitar 489 000 kematian terkait panas ekstrem terjadi setiap tahun.
CDC juga mencatat bahwa panas ekstrem ikut memicu peningkatan rawat inap untuk penyakit ginjal, pernapasan dan kardiovaskular.
Kelompok rentan yang paling terdampak yakni lansia, anak-anak dan orang dengan kondisi kronis.
Pekerja luar ruangan atau atlet juga rawan karena aktivitas fisik meningkatkan produksi panas tubuh dan mempercepat dehidrasi.
4. Memicu Timbulnya Penyakit Kronis
Berikut beberapa kondisi kesehatan yang dapat muncul saat panas lingkungan:
- Sengatan panas (Heat stroke)
Heat stroke adalah kondisi medis darurat ketika suhu tubuh naik sangat tinggi dan tubuh gagal mendinginkan diri. Gejalanya termasuk suhu tubuh >40 °C, kulit panas dan kering, kebingungan, hingga kejang. Jika tidak ditangani segera, dapat menyebabkan kematian atau kerusakan permanen.
- Kelelahan panas (Heat exhaustion)
Kelelahan panas terjadi karena kehilangan banyak cairan dan garam melalui keringat. Ditandai dengan keringat berlebihan, kulit lembap, detak jantung cepat, pusing, dan mual.
- Kram panas (Heat cramps)
Cuaca panas ekstrem dapat menyebabkan otot menegang dan nyeri akibat kehilangan elektrolit saat panas dan aktivitas fisik. Jika diabaikan, dapat berkembang ke kondisi yang lebih serius.
- Eksaserbasi penyakit kronis
Panas ekstrem juga dapat memperparah penyakit seperti gagal jantung, hipertensi, penyakit ginjal, diabetes mellitus, serta gangguan pernapasan seperti asma atau COPD.
- Infeksi dan gangguan pernapasan
Menurut Kemenkes, kondisi panas dan kepadatan dapat mendorong lonjakan kasus ISPA (infeksi saluran pernapasan akut).
Tips Menghadapi Cuaca Panas Agar Tetap Bugar
Minum air putih cukup, jangan menunggu haus. Kemenkes mengimbau ini sebagai langkah sederhana menghadapi cuaca panas.
Hindari aktivitas berat di luar ruangan saat suhu puncak (sekitar jam 11.00-15.00). Gunakan pakaian ringan, warna terang dan longgar.
Cari tempat sejuk atau berpendingin udara bila memungkinkan. Ciptakan zona “dingin” bagi lansia dan anak-anak.
Ketahui gejala kondisi panas seperti pusing, kulit kering panas, dan urine pekat. Jika muncul, segera cari pertolongan.
