Ilustrasi - foto by pixabay

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Kurban adalah sunnah yang sangat dianjurkan kepada ummat muslim yang memiliki kemampuan untuk melaksanakannya, biasa disebut dengan sunnah muakkad, sebagai mana dalam hadits riwayat Ibnu Majah dari Abu Huraira. Hewan yang disembelih sebagai kurban umumnya sapi, kambing atau domba.

Perintah berkurban termaktub dalam  surah Al-Kautsar yang artinya:

“Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.” (QS Al-Kautsar ayat 1-3)

Isi kandungan surah Al-Kautsar atau makna surah ini sendiri disarikan dalam tafsir Al-Quranil'adhim karya Ibnu Katsir, Tafsir Al-Munir karya Syaikh Wahbah Az-Zuhaili, tafsir Fi-Zilalil Qur'an karya Sayyid Qutb dan tafsir dan tafsir Azhar karya Buya Hamka mengutip laman umma.i.

1. Menunjukkan bahwa Allah SWT memberikan nikmat yang banyak kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam. Nikmat yang banyak itu antara lain adalah keturunan yang banyak dan telaga Al-Kautsar di surga kelak.

2. Memberikan arahan kepada Rasulullah untuk mensyukuri nikmat yang banyak itu dengan shalat dan kurban, yakni shalat dengan ikhlas karena Allah dan kurban yang dipersembahkan kepada-Nya semata.

3. Surah ini juga memberitakan bahwa orang-orang yang membenci Rasulullah, merekalah orang-orang yang abtar, yakni terputus dari kebajikan dan rahmat Allah.

Ayat kedua pada surah  menjelaskan tentang  perintah kepada Rasulullah untuk mendirikan shalat dan berkurban dengan niat yang ikhlas semata karena-Nya dan dipersembahkan hanya kepada Allah swt. Hal ini dilakukan sebagai rasa syukur terhadap  nikmat yang begitu melimpah yang diberikan.

Melansir dari website resmi Kementerian Agama Republik Indonesia tentang makna  kurban, (19/6/2023).

1. Pelaksanaan kurban mengandung makna simbolik menyembelih sifat-sifat kehewanan seperti keserakahan dan kerakusan yang merusak kehidupan manusia baik secara pribadi maupun maupun kolektif, serta menodai kemuliaan sifat manusia sebagai Khalifah Allah di muka bumi.

2. Ibadah kurban juga merefleksikan ketaatan manusia kepada syariat Allah Penguasa Tunggal di alam semesta. Dalam Al-Qur'an surah Al-Hajj ayat 37 dinyatakan bukanlah daging hewan kurban dan darahnya itu yang sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepadanya ialah ketakwaan umat yan berkurban

3. Mengajarkan banyak hikmah untuk kemajuan umat. Salah satu contoh konkrit, permintaan hewan kurban setiap tahunnya membangkitkan kesadaran umat untuk mengembangkan industri peternakan halal dan mewujudkan swasembada ternak milik rakyat.

Laporan: Suharmin - IAIN Bone