PMI Kirim 1 Ton Abon untuk Pengungsi Banjir di Sumatera dan Aceh

CELEBESMEDIA.ID, MakassarPalang Merah Indonesia (PMI) kembali mengirimkan bantuan pangan siap konsumsi untuk mendukung kebutuhan penyintas banjir di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh. Melalui Kapal Kemanusiaan PMI yang berkolaborasi dengan Kalla Lines, sebanyak 1 ton abon diberangkatkan dari Jakarta pada Sabtu (6/12) sore bersama sejumlah logistik pendukung lainnya.

Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla, menjelaskan bahwa abon dipilih sebagai komoditas pangan utama karena sifatnya yang mudah disimpan dan cepat disajikan.

“Abon tidak mudah basi, awet, dan harganya terjangkau. Ini sangat membantu pemenuhan kebutuhan gizi penyintas dalam situasi darurat,” ujar JK.

Setiap paket abon dikemas dalam ukuran 50 gram, sehingga memudahkan distribusi langsung kepada keluarga maupun individu di tenda-tenda pengungsian.

Untuk pengadaan bantuan ini, Jusuf Kalla menugaskan Husain Abdullah, Relawan PMI Provinsi DKI Jakarta. Ia ditunjuk sebagai koordinator pengadaan abon sebanyak total 2 ton untuk respons bencana kali ini. 

Pada tahap awal, pemesanan dilakukan kepada sentra UMKM di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, namun dibatalkan karena mitra tidak mampu memenuhi kebutuhan dalam waktu singkat.

“Untuk memastikan bantuan tiba tepat waktu, PMI akhirnya bekerja sama dengan sentra UMKM di Jakarta yang sanggup menyiapkan 1 ton abon hanya dalam dua hari, termasuk proses produksi dan pengemasan,” jelas Husain.

Husain menambahkan bahwa seluruh bantuan kini dalam perjalanan menuju wilayah terdampak dan akan segera disalurkan oleh PMI daerah bersama relawan di lapangan, khususnya ke titik-titik pengungsian di Sumatera Utara dan Aceh.

Sebelumnya, PMI juga telah menyalurkan 100 ribu butir telur asin ke sejumlah daerah yang terkena banjir di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh. 

Pengiriman dilakukan secara bertahap menggunakan pesawat Hercules TNI AU dari Lanud Halim Perdanakusuma, mengingat sentra produksi telur asin di Brebes hanya mampu menghasilkan sekitar 10.000 butir per hari.