MBG Terhenti, Siswa di Panakkukang Rindu Makan Bersama

CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Panakkukang, Makassar, terhenti sejak dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Panakkukang 02 berhenti beroperasi pekan lalu. Akibatnya, ribuan siswa di 12 sekolah dasar dan menengah harus kembali membawa bekal dari rumah.
Nur Aliyah (11), siswi kelas 6 SDN Tamamaung I, mengungkapkan kesedihannya karena tak lagi bisa menikmati makan siang bersama teman-temannya. Ia sudah terbiasa menikmati menu MBG yang lengkap sejak kelas 5.
"MBG vakum rasanya sedih karena nggak bisa makan bareng teman, harus bawa bekal sendiri-sendiri. Kadang juga kasihan ada teman yang nggak bisa bawa bekal," kata Aliyah saat ditemui, Selasa (30/9).
Aliyah menyebut, kehadiran MBG sangat membantu ekonomi keluarganya. Uang jajan yang biasanya Rp10 ribu per hari berkurang menjadi Rp5 ribu sejak ada MBG. Lebih dari itu, ia merindukan suasana kebersamaan saat makan di sekolah.
"Harapannya MBG cepat kembali lagi, supaya bisa makan bersama teman-teman," lanjutnya.
Kepala UPT SPF SDN Tamamaung I, H Basora, membenarkan bahwa distribusi MBG di sekolahnya telah berhenti sementara. Informasi itu diterima dari pengelola SPPG dan langsung disampaikan kepada para guru dan orang tua.
"Kalau ini terdampaknya sejak Senin minggu lalu, penyampaiannya melalui pihak SPPG ke koordinator bahwa untuk sementara MBG berhenti sejenak. Mengenai kapan berlanjut, pihak sekolah tidak tahu," jelas Basora.
Basora menambahkan, mayoritas siswa berasal dari keluarga dengan ekonomi terbatas. Kehadiran MBG dinilai mampu meringankan beban orang tua.
"Dengan adanya MBG, yang tadinya uang jajan siswa Rp10 ribu berkurang jadi Rp3 ribu per hari. MBG lengkap menunya, termasuk susu," tuturnya.
Namun, sejak MBG terhenti, tak semua siswa dapat membawa bekal dari rumah. Faktor ekonomi hingga kesibukan orang tua menjadi kendala utama.
"Saya melihat ada kekurangan karena tidak semuanya membawa bekal, karena sebagian orang tua tidak punya waktu yang sama mempersiapkan bekal," katanya.
Ia berharap program MBG segera dilanjutkan, mengingat dampaknya yang signifikan bagi kesejahteraan dan kebersamaan siswa.
Seperti diketahui, ini bukan kali pertama MBG terhenti. Pada Agustus lalu, dapur MBG Panakkukang 02 juga sempat tidak beroperasi. Kini, sebanyak 3.569 siswa di wilayah tersebut kembali menanti kepastian kelanjutan program yang mereka harapkan.
Laporan: Rifki