Memuaskan, Inklusi Keuangan Sulawesi Selatan Melampaui Nasional

Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara (kanan) bersama Sekprov Sulsel, Abd. Hayat Gani dalam Bulan Inklusi Keuangan (BIK) di Rantepao, Toraja Utara, Senin


CELEBESMEDIA.ID, Toraja Utara - Inklusi Keuangan Sulawsi Selatan cukup memuaskan hingga triwulan ketiga tahun ini. Posisinya berada di angka 83 persen.

Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara mengatakan angka tersebut berada diatas rata-rata nasional yakni 76 persen.

"Angka itu diatas rata-rata nasional pada posisi 76 persen. Tentu kita patut bergembira atas capaian ini," kata Tirta dalam rangkaian acara Bulan Inklusi Keuangan (BIK) di Rantepao, Toraja Utara, Senin (4/10/2021).

Lanjut Tirta, inklusi keuangan memiliki peranan penting dan strategis sehingga diharapkan dapat menjadi solusi untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19.

Ia berharap, kegiatan ini bisa mendorong pembukaan rekening, pemberian kredit/pembiayaan serta penggunaan produk atau layanan jasa keuangan.

"Serta untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat terhadap budaya menabung dan mempublikasikan program literasi dan inklusi keuangan serta perlindungan konsumen," sambungnya.

Tirta meminta, agar inklusi keuangan dapat merata di seluruh Sulsel hingga ke pelosok. Tak hanya berpusat pada perkotaan. Sosialisasi inklusi keuangan kata Tirta dapat dilakukan melalui sosialisasi KUR klaster dan business matching untuk UMKM.

Inklusi keuangan sendiri merupakan akses bagi setiap orang atau bisnis untuk bisa memanfaatkan produk ataupun layanan keuangan.

Layananan ini berperan penting untuk bisa memenuhi segala kebutuhan manusia setiap hari, seperti transaksi pembayaran, tabungan, kredit serta asuransi yang bisa dikerjakan secara efektif dan berkelanjutan.