Bank Konvensional Melambat, Syariah Justru Tancap Gas di Sulsel

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Di tengah tren perlambatan pertumbuhan sektor perbankan konvensional, perbankan syariah di Sulawesi Selatan justru menunjukkan performa yang jauh lebih menjanjikan.
Berdasarkan data terbaru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar per Juni 2025, sektor perbankan syariah mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 21,08% secara tahunan (year-on-year), mencapai Rp18,26 triliun jika dibandingkan pada Juni 2024 16,99% sebesar 15,08 triliun.
Sementara itu, pertumbuhan di sektor perbankan konvensional pada periode yang sama tercatat lebih moderat hanya 4,63 persen. Hal ini menandakan adanya pergeseran dinamika keuangan yang signifikan di wilayah ini.
Tidak hanya unggul dari sisi aset, kinerja perbankan syariah juga terlihat kokoh di berbagai indikator penting lainnya. Dana Pihak Ketiga (DPK) syariah meningkat 13,18% yoy, sementara penyaluran pembiayaan naik tajam 21,06%, menembus Rp15,57 triliun.
Tingkat intermediasi (Loan to Deposit Ratio) bahkan mencapai 125,73%, yang mencerminkan peran aktif bank syariah dalam menyalurkan dana ke sektor riil.
Yang lebih menggembirakan, risiko pembiayaan tetap terjaga dengan Non-Performing Financing (NPF) berada di level rendah yakni 2,07%.
“Pertumbuhan perbankan syariah ini memperlihatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan keuangan yang berbasis prinsip syariah semakin kuat, sekaligus menjadi penopang inklusi keuangan di Sulsel,” ujar Kepala OJK Sulselbar, Moch. Muchlasin dalam Journalist Update, Jumat (15/8).
Di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik yang turut memengaruhi sektor keuangan, lonjakan kinerja perbankan syariah menjadi anomali positif. Dalam situasi ketika banyak bank konvensional memperlambat ekspansi dan lebih berhati-hati dalam penyaluran kredit, perbankan syariah justru tancap gas.
Kinerja apik tersebut membuka peluang besar bagi sektor syariah untuk memainkan peran yang lebih strategis dalam mendorong inklusi keuangan. Dengan pertumbuhan dua digit hampir di semua lini, perbankan syariah kini dipandang sebagai motor baru dalam mendukung pembiayaan sektor riil dan penguatan ekonomi daerah, khususnya di Sulsel.
“Sulawesi Selatan memiliki potensi besar dalam pengembangan industri halal dan UMKM syariah. Perbankan syariah yang aktif dan stabil menjadi fondasi penting untuk mengakselerasi pertumbuhan sektor-sektor tersebut,” tambah Muchlasin.