Warga Keluhkan Cuaca Panas, BMKG Ungkap Penyebabnya
Beberapa warga Makassar memilih menggunakan payung untuk menghalau teriknya sinar matahari, Selasa (14/10) - (foto by Rifki)
CELEBESMEDIA.ID, Makassar — Cuaca di Makassar terasa lebih panas beberapa hari terakhir. Beberapa warga bahkan mengeluhkan cuaca terik yang menyebabkan gerah dan terasa tidak nyaman pada kulit karena panas menyengat.
“Akhir-akhir ini memang berasa cuaca terik, panas sampai yang berkeringatan. Kalau sudah siang begini pasti mampir dulu di minimarket untuk berteduh sebentar sebelum lanjut beraktivitas,” tutur seorang mahasiswa, Alim.
Hal serupa juga dirasakan Ida warga Tamalate. Ia mengungkapkan lebih memilih berdiam diri di rumah dibanding harus keluar saat siang hari.
"Saya kan bukan pegawai yang harus ke luar rumah jadi beberapa hari terakhir menetap di dalam.rumah saja. Kalau mau belanja di luar tunggu sore dlu," katanya.
Cuaca panas yang melanda Makassar dalam beberapa hari terakhir masih tergolong wajar menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sulsel IV. Meski masyarakat mulai merasakan teriknya cuaca, kondisi tersebut disebut masih merupakan bagian dari musim kemarau yang belum sepenuhnya berakhir.
Forecaster BMKG Sulsel IV, Amhar Ulfiana, mengungkapkan hasil pengamatan suhu maksimum di Makassar tiga hari terakhir berada pada kisaran 34–35°C. Nilai tersebut, kata dia, masih dalam kategori normal untuk periode kemarau.
“Suhu maksimum dengan nilai tersebut pada musim kemarau di wilayah Makassar masih hal yang wajar, karena tutupan awan yang kurang pada siang hari,” jelas Amhar saat dihubungi CelebesMedia.id, Selasa (14/10/2025).
Amhar menambahkan, suhu maksimum harian bersifat fluktuatif. Ia menyebut, jika pada siang hari turun hujan, suhu bisa menurun dibanding hari sebelumnya.
“Jadi tidak hanya beberapa hari ini saja suhunya 34–35°C. Sejak puncak kemarau bulan September pun sudah di kisaran ini,” ujarnya.
Ciri-ciri pancaroba, katanya akan ditandai dengan potensi hujan pada siang atau sore hari yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang. Namun, menurut Amhar, suhu panas yang terjadi saat ini belum tepat dikaitkan dengan masa peralihan musim.
"Jadi kalau bicara tentang suhu maksimum seperti itu karena pancaroba, sebenarnya kurang tepat, karena pada puncak musim kemarau suhu maksimum juga kisaran segitu atau lebih. Lebih karena penyinaran matahari dan tutupan awan,” jelasnya.
BMKG memprediksi wilayah Makassar akan memasuki awal musim hujan pada akhir Oktober 2025. Dengan kondisi yang masih panas saat ini, masyarakat diimbau tetap menjaga asupan cairan dan menghindari paparan langsung sinar matahari terlalu lama.
Laporan: Rifki
